KOMPAS.com - Bus rombongan peziarah asal Tangerang Selatan, Banten, jatuh ke sungai di kawasan Obyek Wisata Guci, Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (7/5/2023) pagi.
Penumpang, sopir bus, dan saksi mata menceritakan detik-detik insiden yang menewaskan dua orang tersebut.
Salah satu penumpang, Herman (40), mengatakan, sebelum insiden, mesin bus dinyalakan oleh awak bus, lalu pintu ditutup. Saat itu, 40-an orang sudah berada dalam bus.
"Saya posisi di dalam mobil, bangku nomor 4. Saya sama istri," ujarnya, Minggu.
Beberapa saat setelahnya, bus tiba-tiba berjalan sendiri. Bus pariwisata tersebut meluncur di jalan menurun, hingga kemudian terjun ke sungai.
"Pas dihidupin, pintu ditutup, mobil langsung turun sendiri. Sempat menghajar batu kali atau pembatas," ucapnya.
Kepanikan melanda penumpang dalam bus. Herman pun langsung merangkul istrinya dan memepetkan tubuh ke bangku penumpang.
"Orang sudah pada istigfar semua, Allahu Akbar. Panik," ungkapnya.
Baca juga: Histeris, Peziarah Asal Tangsel Langsung Istigfar dan Takbir Saat Busnya Masuk Sungai di Guci Tegal
Teriakan-teriakan penumpang terdengar oleh Muhammad Alwi, pedagang kopi keliling yang juga saksi mata kecelakaan.
Alwi menuturkan, pagi itu, dirinya melihat bus tersebut meluncur dari tempat parkir hingga jatuh ke sungai.
"Bus dari pakiran atas kemudian meluncur ke bawah dan terjun ke kali (sungai)," tuturnya, Minggu.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, bus sedang dipanasi, sebagian penumpang sudah naik, tetapi sopirnya tak berada di dalam.
Sopir bus tersebut bernama Romyani. Ketika kejadian, ia berada di belakang bus untuk menunggu semua penumpang masuk.
Sebelumnya, Romyani mengaku sudah mengaktifkan rem tangan dan mengganjal ban bus.
"Waktu kejadian tadi itu, rem tangan sudah lengkap, (roda) diganjel juga sudah", jelasnya, Minggu.
Ia tak menduga bus bernomor polisi B 7260 CGA itu tiba-tiba meluncur, lalu terjun ke sungai.
Baca juga: Pengakuan Sopir, Sudah Aktifkan Rem Tangan dan Ganjal Ban Sebelum Bus Terjun ke Sungai