Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tipu Daya IRT Berujung Penjara, Mengaku Dirasuki Arwah Nenek Moyang hingga Bisa Gandakan Uang Jadi Rp 1 Miliar

Kompas.com - 06/05/2023, 17:59 WIB
Riska Farasonalia

Editor


KOMPAS.com - RM (52), seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan ditangkap polisi karena kasus penipuan.

Dalam melancarkan aksinya, pelaku mengaku bisa melipat gandakan uang menjadi Rp 1 miliar karena dirasuki arwah nenek moyangnya.

Atas iming-iming tersebut, korban, Kartika Yuli (43) terperdaya hingga rela menyerahkan uangnya mencapai Rp 15 juta.

Lantaran tak kunjung membuahkan hasil, korban yang merasa tertipu akhirnya melaporkan peristiwa itu ke kepolisian.

Baca juga: Mengaku Mampu Gandakan Uang Miliaran Rupiah Usai Dirasuki Arwah Kakeknya, IRT Ini Digelandang Polisi

Cerita korban

Diketahui korban dan pelaku merupakan tetangga di komplek perumahan Bokolu, Kelurahan Mangngalli, Kecamatan Pallangga.

Bermula saat pelaku mengaku bisa menggandakan uang menjadi Rp 1 miliar.

Peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu.

"Kami awalnya bertetangga, dia (pelaku) ngontrak dan katanya bisa menggandakan uang jadi satu miliar karena dirasuki oleh arwah kakeknya," kata Kartika saat menjelaskan peristiwa yang dialaminya kepada Kompas.com di halaman Mapolsek Pallangga pada Jumat, (5/5/2023).

Korban yang tergiur iming-iming tersebut awalnya menyerahkan uang tunai senilai Rp 1,5 juta dan terus berlanjut hingga Rp 15 juta.

Hal ini lantaran pelaku terus meminta uang kepada korban atas perintah arwah si kakek.

"Terakhir dia (pelaku) mengaku bahwa arwah nenek moyangnya bersama empat orang temannya jadi ada empat arwah yang meminta uang untuk digandakan jadi satu miliar," kata dia.

Namun, uang yang dijanjikan tak kunjung dikembalikan apalagi berlipat hingga Rp 1 miliar.

Korban akhirnya tersadar telah diperdaya dan melaporkan peristiwa ini kepada pihak yang berwajib.

Pengakuan pelaku

Polisi yang menerima laporan korban berhasil meringkus RM tanpa perlawanan pada Jumat (5/5/2023).

Saat dimintai keterangan, RM mengakui perbuatannya dan mengaku terpaksa melakukan penipuan lantaran himpitan ekonomi.

"Iya saya salah Pak, kalau awalnya saya cuma minta lima ratus ribu sampai cukup satu juta lima ratus, dan itu bisa menjadi satu miliar," kata RM saat dimintai keterangan oleh polisi pada Jumat, (5/5/2023).

Baca juga: Mbah Slamet Sempat Kirim Video Sedang Gandakan Uang untuk Yakinkan Korban

Modus pelaku

Kanit Reskrim Polsek Pallangga, Ipda Nouva Tanjung mengatakan, modus penipuan yakni pelaku mengiming-iming korban bisa melipat gandakan uang menjadi Rp 1 miliar.

"Modus penipuan ini adalah tersangka mengiming-imingi bahwa uang korban bisa berlipat ganda menjadi satu miliar dan barang bukti yang kami amankan berupa kuitansi pemberian uang tunai dari korban," kata dia.

Aparat kepolisian sendiri masih melakukan penyelidikan terkait dengan peristiwa ini.

Pasalnya polisi menduga bahwa korban berjumlah lebih dari satu orang.

Saat ini RM telah meringkuk di sel tahanan Mapolsek Pallangga untuk menjalani proses hukum.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Bone, Abdul Haq | Editor Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

Regional
Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Regional
Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi 'Paving Block'

Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi "Paving Block"

Regional
Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Regional
Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Regional
SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

Regional
Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Regional
Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Regional
Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Regional
Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Regional
Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Regional
Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Regional
Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com