LAMPUNG, KOMPAS.com- Tohari alias Mbah Slamet (45) mengirimkan video yang menunjukkan penggandaan uang kepada pasutri asal Lampung yang menjadi korbannya.
Video tersebut membuat korban Irsad dan Wahyu Tri Ningsih serta Suheri dan Riani pergi kembali ke kediaman Mbah Slamet.
Dalam video yang diterima Kompas.com dari keluarga korban, Mbah Slamet menunjukkan sebuah karung terikat yang diakunya berisi uang hasil penggandaan.
Baca juga: Keluarga Theresia Sebut Mbah Slamet Kejam, Pantas Dihukum Seumur Hidup atau Mati
Mbah Slamet dalam video itu terdengar memberi keterangan dalam bahasa Jawa bahwa uang pemberian korban sudah berhasil digandakan.
"Ini (penggadaan) sudah selesai, sampeyan bisa memberesi utang-utang sampeyan, barangnya (uang) ada di tempat saya,"
Ponijo, warga Bandar Mataram, Lampung Tengah yang menjadi perantara para korban dengan pelaku mengkonfirmasi bahwa video itu benar dikirimkan oleh Mbah Slamet.
"Iya, video itu dikirim sama Mbah Slamet pas kami sudah balik ke Lampung," kata Ponijo saat diperiksa oleh Satreskrim Polres Pesawaran, Selasa (11/4/2023) malam.
Ponijo mengatakan video tersebut dikirim oleh Mbah Slamet setelah para korban yang merupakan warga Kabupaten Pesawaran mendatangi padepokan untuk menggandakan uang pada April 2021.
"Nggak diliatin uangnya, cuma karung aja diikat, tapi disebut pekerjaan Mbah Slamet sudah selesai," kata Ponijo.
Baca juga: 3 Jenazah Korban Dukun Mbah Slamet Asal Magelang dan Palembang Dipulangkan
Ketika itu uang tersebut hendak dibawa ke Lampung tapi Mbah Slamet mengaku dirampok.
Ponijo menambahkan, dengan adanya video yang seolah-olah menunjukkan penggandaan uang itu berhasil, para korban diduga menjadi yakin bahwa penggandaan itu benar adanya.
Karena itu para korban kembali ke Banjarnegara pada sekitar Juni 2021 dengan maksud menggandakan uang.
Bahkan korban Suheri menggadaikan satu unit mobilnya sebelum berangkat ke Banjarnegara.