Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelisik Keberadaan Makam Sunan Kuning di Semarang, Ditemukan dari Kisah Spiritual Nenek Moyang

Kompas.com - 04/05/2023, 19:53 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Bagi masyarakat Kota Semarang, nama Sunan Kuning sudah tidak asing lagi di telinga.

Pasalnya, Makam Sunan Kuning atau Soen An Ing yang terletak di Jalan Taman Sri Kuncoro III, Kalibanteng Kulon, Kota Semarang ini memiliki karakteristik bangunan yang berbeda dibanding makam pada umumnya.

Berwarna campuran merah dan kuning, Makam Sunan Kuning berdiri kokoh dengan bangunan campuran khas Jawa dan China. Bahkan, gapura makam ini juga didominasi dengan gaya khas China.

Baca juga: Kabar Viral 3 Pemandu Karaoke di Sunan Kuning Semarang Keroyok Rekan Kerja, Korupsi Jadi Motifnya

Saat masuk ke kawasan makam, akan tampak tiga bangunan makam yang berjejer. Di depannya, terdapat lampion-lampion merah dan tulisan China.

Pengurus Yayasan Soen An Ing, Jumadi, mengatakan, nama Sunan Kuning mulai bergeser saat didetetapkannya kawasan sekitar makam menjadi lokalisasi pada tahun 1963 lalu.

"Dulu di sini ramai sekali. Nah, mulai tahun 1963 wali kota Semarang saat itu meresosialisasi Pekerja Seks Komersil (PSK) yang tersebar di Semarang ke kawasan ini. Maka dikenal lah nama prostitusi SK atau Sunan Kuning," jelas Jumadi kepada Kompas.com, Rabu (2/5/2023).

Jumadi menyatakan, pada zaman dahulu, banyak peziarah dari kalangan Tionghoa yang datang ke makam tersebut.

Apalagi, jenazah yang dibaringkan di sana dalam salah satu versi dipercaya merupakan Raden Mas Garendi, atau yang lebih dikenal sebagai Sunan Amangkurat V.

Amangkurat V merupakan Susuhunan, atau Raja Mataram Islam yang berkuasa pada 1 Juli 1742 sampai September 1743.

Baca juga: Biografi Singkat Sunan Kuning atau Amangkurat V

Nama cucu Amangkurat III ini menjadi terkenal karena bekerja sama dengan etnis Tionghoa menyerang pendahulunya, Pakubuwana II.

Tak heran, jika pendukung maupun pengikut Sunan Kuning mayoritas berasal dari etnis China. "Itulah mengapa bangunan makam, gapuranya juga menyerupai bangunan khas China," ucap dia.

Di samping itu, terdapat dua tempat makam yang diutamakan untuk berziarah di Soen An Ing. Pertama, makamnya para pengawal atau pengikut Sunan Kuning. Di antaranya, ada Mbah Jabat, Mbah Jimat, dan Mbah Majapahit.

Kemudian, tempat makam utama terdiri dari Mbah Kanjeng Sunan Kuning, Sunan Kalijaga, dan Sunan Ambarawa.

"Ada tata caranya juga kalau mau berziarah. Dari gapura, masuk lalu wudhu atau sholat dulu. Terus ziarah ke makam pengawalnya dulu, baru ke makam mbah Sunan Kuning," ucap Jumadi.

Lebih jelas Jumadi mengatakan, ada ritual khusus yang selalu dilakukan oleh pengurus Yayasan Soen An Ing. Selain tahlil, dirinya juga mengganti air dalam enam kendi yang ada di makam.

Baca juga: Lokalisasi Sunan Kuning Ditutup, PSK Pindah ke Kabupaten Semarang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Regional
Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Regional
Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Regional
Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Regional
Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Regional
Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Regional
Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Kilas Daerah
Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Regional
Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Regional
Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Regional
Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com