Telusuri Aliran Dana Dugaan Korupsi, Jaksa Geledah 3 Perusahaan di Lhokseumawe

ACEH UTARA, KOMPAS.com - Penyidik Kejaksaan Negeri Lhokseumawe, Provinsi Aceh, menggelah tiga perusahaan di lokasi terpisah yaitu PT Pro Lab Mandiri, PT Lab Medika Nusantara, dan PT Arun Medical Center, di Kota Lhokseumawe.

Penggeladahan itu untuk menelusuri aliran dana dari PT Rumah Sakit Arun, yang merupakan anak usaha dari PT Pembangunan Lhokseumawe (BUMD milik Pemerintah Kota Lhokseumawe)

Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Lhokseumawe Thery Gautama menyebutkan, di tiga lokasi itu, penyidik menyita sejumlah dokumen terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi PT Rumah Sakit Arun, Kota Lhokseumawe.

“Kami menemukan fakta bahwa rumah pribadi seakan-akan dijadikan kantor dan seakan-akan laboratorium,” kata Thery di Lhokseumawe, Kamis (4/5/2023).

Baca juga: Polisi Geledah Rumah AKBP Achiruddin Hasibuan, Temukan Airsoft Gun hingga Decorder CCTV

Dia menyebutkan, penyidik juga mengirimkan surat panggilan untuk ketiga direktur perusahaan itu.

“Jadi penyelidikan terhadap tiga perusahaan itu, diduga turut bekerjasama atau menerima dana dari PT Rumah Sakit Arun. Kita masih dalami, sejauhmana kerja sama itu dan lain sebagainya,” terangnya.

Dia mencontohkan, Direktur PT Arun Medical Center Lhokseumawe dan Direktur PT Rumah Sakit Arun, Lhokseumawe, berinisial H.

“Jadi orang yang sama pada dua perusahaan yang berbeda. Kita terus dalami kasus ini,” katanya.

Beberapa dokumen misalnya kwitansi keuangan dan rekening bank telah disita oleh penyidik dari tiga perusahaan itu.

Baca juga: Penyidik Polda Sumut Geledah Rumah AKBP Achiruddin Hasibuan, Temukan Bungkus Airsoft Gun

Sebelumnya, jaksa menyidik kasus dugaan tindak pidana korupsi di Rumah Sakit Arun Lhokseumawe.

Jaksa menaksir kerugian negara dalam kasus itu sebesar Rp 30 miliar sejak tahun 2016-2022.

Sepanjang tahun itu, rumah sakit plat merah itu mengelola dana sebesar Rp 942 miliar. Hingga saat ini, jaksa belum menetapkan tersangka.