Dari catatan Ibnu Batutah pula diketahui bahwa Kerajaan Samudera Pasai tidak memiliki benteng pertahanan yang terbuat dari batu, melainkan memagari kota-kotanya dengan kayu yang memiliki jarak beberapa kilometer dari pelabuhan.
Pada kawasan pusat pemerintahan tersebut, kerajaan ini pun memiliki masjid, pasar serta dilalui oleh sungai yang bermuara ke laut.
Namun seiring berjalannya waktu, Kerajaan Samudera Pasai mengalami kemunduran akibat serangan Majapahit sekitar tahun 1360 M dan akhirnya ditaklukkan oleh kerajaan Aceh pada tahun 1524 M.
Dilansir dari laman Pemerintah Provinsi Aceh, berikut adalah silsilah raja di Kerajaan Samudera Pasai.
1. Sultan Malikul Saleh
2. Sultan Muhammad Malikul Zahir
3. Sultan Mahmud Malik Az-Zahir
4. Sultan Malik Az-Zahir
5. Sultan Ahmad Malik Az-Zahir
6. Sultan Zain Al-Abidin Malik Az-Zahir
7. Sultanah Nahrasiyah
8. Sultan Sallah Ad-Din
9. Sultan Abu Zaid Malik Az-Zahir
10. Sultan Mahmud Malik Az-Zahir
11. Sultan Zain Al-‘Abidin
12. Sultan Abdullah Malik Az-Zahir
13. Sultan Zain Al’Abidin
Dilansir dari Kompas.com, beberapa peninggalan yang menjadi bukti keberadaan Kerajaan Samudera Pasai antara lain:
Sultanah Nahrasiyah adalah ratu pertama Kerajaan Samudera Pasai dan merupakan keturunan Sultan Malik as Saleh.
Pada batu nisan Sultanah Nahrasiyah yang didatangkan langsung dari Kamboja terdapat kaligrafi yang berisi kutipan Ayat Kursi dan Surat Yasin.
Makam Sultanah Nahrasiyah terletak di Desa Meunasah Kuta Krueng, Kecamatan Samudera.
Sultan Malik Al Saleh atau Marah Silu adalah pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Samudera Pasai.
Makamnya memiliki angka 1297 M dan diklaim sebagai batu nisan tertua yang pernah ditemukan.
Batu Nisan pada makam Sultan Malik Al-Saleh menjadi bukti adanya pengaruh Islam dari Gujarat di Samudera Pasai.
Lonceng Cakra Donya adalah peninggalan Kerajaan Samudera Pasai yang diperkirakan dibuat pada 1409 M.
Lonceng ini memiliki tinggi125 cm dan lebar 75 cm ini berupa mahkota besi berbentuk stupa.
Diduga, Lonceng Cakra Donya merupakan hadiah dari kekaisaran Cina kepada Sultan Samudera Pasai.
Hikayat Raja-raja Pasai merupakan karya dalam Bahasa Melayu yang diperkirakan ditulis pada abad ke-14.
Sumber: gramedia.com, acehprov.go.id, kompas.com (Editor : Dini Daniswari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.