Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur NTT: Warga Flores Habiskan Rp 450 Miliar Per Tahun Beli Pakan Ternak di Jawa

Kompas.com - 29/04/2023, 18:48 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat menginginkan adanya tempat produksi pakan di Kabupaten Flores Timur, untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak di seluruh Pulau Flores.

Sebab, kata Viktor, salah satu persoalan saat ini adalah warga menghabiskan uang ratusan miliar untuk membeli pakan dari luar NTT.

"Kita di Pulau Flores, masalah pakan ternak mulai dari Larantuka sampai Labuan Bajo, satu tahun kita beli ke Pulau Jawa pakan ternak mencapai Rp 450 miliar. Itu hanya untuk beli pakan," ujar Viktor, di Larantuka, pada Jumat (28/4/2023).

Baca juga: Video Viral Kapolres Nagekeo Tancap Pisau di Meja Saat Dialog dengan Warga, Polda NTT Kirim Tim Investigasi

"Nah, kita harus mulai ubah pola-pola tersebut. Kita harus mampu hasilkan pakan ternak sendiri agar supply chain tidak lagi kita datangkan dari luar NTT, tapi putarannya dari dalam kita sendiri. Dengan begitu sudah pasti kita akan maju," sambungnya.

Viktor meminta anak muda di Flores Timur bekerja sama dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat, agar diberi pelatihan tentang produksi pakan ternak.

"Nanti jagungnya tidak dijual lagi. Pakan ternak ini 80 persen terdiri dari jagung, kita sudah punya jagung tersebut, untuk apa kita beli pakan ternak lagi," kata dia.

Politisi NasDem itu berujar, harga pakan ternak jauh lebih menjanjikan. Apalagi saat ini harga terendah Rp 9.000 per kilogram.

Baca juga: Mobil Listrik Jadi Kendaraan Utama KTT ASEAN, PLN Siapkan 108 Charging Station di Labuan Bajo

Sehingga dengan memproduksi pakan ternak sendiri, petani di NTT akan menikmati hasil yang lebih baik.

"Kita jual pakan ternak yang satu kilo Rp 9.000. Inovasi-inovasi begini jangan ke fisik, tapi menuju ke pembangunan produk," pungkas Viktor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com