Di sisi lain, solidaritas pemuda Suku Nataia membuat pernyataan kepada Polres Nagekeo untuk meminta kasus pencemaran dan penghinaan nama suku tetap diproses.
Menanggapi itu, Yudha pun telah memberikan imbauan untuk seluruh Suku Nataia, agar tidak main hakim sendiri dan melanggar hukum dengan melakukan kekerasan terhadap oknum wartawan Tribun tersebut.
Menurut Yudha, oknum wartawan Tribun Flores atas nama Patrik sering menulis hal-hal buruk tentang Polres Nagekeo.
Baca juga: Diduga Aniaya 2 Wartawan, Kades dan Mantan Kades di Sumenep Ditahan Polisi
Sehingga, seluruh masyarakat Nagekeo mengecam segala bentuk penggiringan opini melalui media massa mengenai Polres Nagekeo.
"Link berita tersebut sudah diganti atau diubah oleh oknum wartawan tersebut, tetapi masih dengan link berita yang sama. Sampai detik ini, oknum wartawan tersebut belum memberikan hak jawab kepada ketua Suku Nataia atas pemberitaan yang dimuatnya," kata Yudha.
Terkait semua kejadian itu, Yudha mengaku siap menghadapinya. "Tugas pokok kami Polri yang paling utama adalah Keamanan dan ketertiban masyarakat. Silahkan dilihat langsung kondisi Nagekeo saat ini, sangat aman dan kondusif," kata Yudha.
Yang tidak kondusif, lanjut dia, hanya media sosial dan media online yan dinarasikan oleh orang dari luar Nagekeo.
"Tetapi semua kejadian ini sudah menjadi rencana Tuhan yang Maha Esa. Biarkan Tuhan yang Maha Esa yang menyelesaikannya juga," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.