SALATIGA, KOMPAS.com - Fenomena alam gerhana matahari yang terjadi Kamis (20/4/2023) ternyata tak diketahui semua masyarakat.
Rian, warga Perum Prajamukti Kecandran Kota Salatiga salah satunya.
"Tadi persiapan pergi sama keluarga, kok rasanya mendung karena lumayan gelap, padahal sebelumya terang," ujarnya.
Baca juga: Gejok Lesung, Tradisi Masyarakat Gunungkidul Menyambut Gerhana Matahari
Kemudian setelah mendapat informasi bahwa terjadi gerhana matahari, dia pun memakai kacamata hitam untuk melihat kejadian tersebut.
"Anak istri saya kasih tahu, mereka juga memakai kacamata untuk melihat gerhana ini. Ya untuk antisipasi melindungi mata," kata Rian.
Dia mengaku baru pertama kali melihat gerhana matahari.
Baca juga: Fenomena Gerhana Matahari Hibrida di Malang, 67 Persen Matahari Tertutup Bayangan Bulan
"Ini memang baru pertama melihat gerhana, dulu tahunya gerhana ya waktu pelajaran sekolah," paparnya.
Sementara Dedi yang juga tak tahu adanya gerhana, melewatkan kesempatan melihat kejadian tersebut.
"Saya tidak tahu kalau ada gerhana, cuma tadi pada cerita kalau ada gerhana. Tahunya saya kalau gerhana itu cuma malam hari," ujarnya.
"Sebetulnya sayang kalau tak melihat karena kejadian langka dan waktunya lama kalau mau ada gerhana lagi, tapi saya memang tidak tahu," kata Dedi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.