Khasiat pasak bumi berasal dari kandungan flavonoid, alkaloid, dan senyawa lain yang bertindak sebagai antioksidan.
Antioksidan adalah senyawa yang melawan kerusakan sel yang disebabkan oleh molekul yang disebut radikal bebas.
Biasanya, pasak bumi dikonsumsi dalam bentuk pil yang mengandung ekstrak ramuan atau sebagai bagian dari minuman herbal.
Karamunting atau kemunting yang memiliki nama latin Rhodomus tomentosa memiliki daun yang kerap dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional.
Daun karamunting diketahui mengandung senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan sebagai anti diabetes.
Antioksidan dalam daun karamunting mampu mengikat radikal bebas sehingga dapat mengurangi stress oksidatif.
Sawang yang memiliki nama latin Cordyline juga memiliki daun yang kerap dimanfaatkan dalam ritual adat dan pengobatan tradisional.
Dalam ritual adat, daun sawang disebut dapat membersihkan atau mengibaskan hal yang buruk.
Daun sawang juga digunakan untuk mamungul saat sangiang menyembuhkan orang sakit, dimana daun ini dipercaya memiliki kekuatan magis terutama jika dibarengi dengan membaca mantra-mantra tertentu.
Penawar sampai yang memiliki nama latin Tinospora crispa L. menjadi tanaman herbal yang dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional masyarakat Kalteng.
Khasiat penawar sampai dipercaya dapat membantu menghilangkan racun, membersihkan darah, melawan bakteri penyebab penyakit, mengatasi penyakit hati, serta mengatasi infeksi saluran kemih.
Bajakah yang memiliki nama latin Spatholobus littoralis Hassk memang sempat ramai diperbincangkan karena khasiatnya dalam mengobati kanker.
Dilansir dari laman Gramedia.com, akar dan batang kayu bajakah sudah sering digunakan masyarakat suku dayak secara turun temurun.
Selain itu, tanaman bajakah tidak dapat dibudidayakan karena kandungannya akan berbeda dengan tanaman yang tumbuh di habitat aslinya.
Akar bajakah mengandung 40 jenis zat penyembuh kanker yang berbeda antara lain saponin, fenolik, steroid, terpenoid, tanin, alkaloid, dan terpenoid.
Sementara dilansir dari Kompas.com (16/08/2019), Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Prof Dr dr Aru Sudoyo menuturkan, klaim tanaman ini dapat menyembuhkan kanker harus dilakukan uji lanjut.
Sumber: Instagram @budaya.isenmulang, mmc.kalteng.go.id, gramedia.com, kompas.com (Yuharrani Aisyah, Ariska Puspita Anggraini, Resa Eka Ayu Sartika, Mela Arnani, Resa Eka Ayu Sartika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.