Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelundupan 91 Ekor Burung Kakatua dan Nuri Keluar Maluku Digagalkan

Kompas.com - 14/04/2023, 21:19 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Krisiandi

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Upaya penyelundupan puluhan satwa liar ke luar dari Maluku digagalkan petugas gabungan di Kota Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku.

Puluhan satwa liar yang berhasil disita petugas itu terdiri dari 72 ekor burung kakatua koki (Cacatua galerita), 2 ekor kakatua raja (Probosciger aterrimus), 15 ekor Nuri Bayan (Eclectus roratus) dan 2 ekor Nuri Aru (Chalcopsitta scintillata).

Adapun puluhan satwa yang dilindungi tersebut berhasil diamankan petugas saat akan diselundupkan ke Surabaya dengan menggunakan KM Nusantara 1 Jakarta yang sedang bersandar di Pelabuhan Yos Sudarso Dobo, Kepulauan Aru, Maluku, Selasa (11/4/2023).

Sebagian lainnya disita petugas dari para penumpung serta penjual satwa yang berada di sekitaran Pasar Jargaria Kota Dobo.

Baca juga: Kakak Adik Residivis Pencuri Burung Gondol 20 Cucakrowo Seharga Rp 200 Juta

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku Danny Pattipeilohy mengatakan, penyitaan puluhan satwa liar itu dilakukan setelah petugas gabungan yang melibatkan Balai KSDA Maluku, Direktorat KKHSG Kementerian LHK, petugas Ditreskrimsus Polda Maluku dan Polres Kepulauan Aru melakukan operasi penertiban di wilayah tersebut.

“Jumlah satwa yang berhasil diselamatkan sebanyak 91 ekor terdiri dari 72 ekor burung kakatua koki, 2 ekor kakatua raja, 15 ekor Nuri Bayan dan 2 ekor Nuri Aru,” kata Danny kepada Kompas.com, Jumat (14/4/2023).

Dia mengungkapkan upaya penyelundupan dan transaksi illegal satwa liar di wilayah itu digagalkan setelah petugas gabungan melakukan operasi senyap peredaran tumbuhan dan satwa liar di wilayah tersebut.

“Kita lakukan operasi senyap. Operasi senyap merupakan salah satu stategi yang digunakan petugas agar pergerakan petugas tidak diketuhui dan dicurigai oleh para tersangka, sehingga kerahasian informasi dari rencana operasi ini aman dari kebocoran,” ungkapnya.

Dia menambahkan, saat ini, 91 ekor satwa liar tersebut sudah diamankan di kandang Stasiun Konservasi Satwa Dobo untuk direhabilitasi. Petugas juga telah memeriksa kesehatan puluhan satwa tersebut.

Menurutnya proses karantina, rehabilitasi dan pemeriksaan kesehatan satwa harus dilakukan karena dari hasil pengamatan petugas terdapat beberapa ekor burung kondisinya sakit atau stress diduga saat ditangkap di alam dan saat proses pengangkutan.

Baca juga: Aniaya Pencuri Burung sampai Tewas, Pria di Tebing Tinggi Ditangkap

“Puluhan ekor satwa liar tersebut sudah diamakankan di kandang Stasiun Konservasi Satwa Dobo untuk direhabilitasi dan diperiksa kesehatannya,” katanya.

Ia pun mengapresiasi kerjasama yang dilakukan berbagai instansi di wilayah itu sehingga bisa menggagalkan upaya penyelundupan puluhan satwa liar tersebut.

“Pencegahan dan pemberantasan peredaran TSL illegal karna sebagaimana kita ketahui bahwa pelaksanaan konservasi akan efektif jika mendapat dukungan dari seluruh pemangku kepentingan,” katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desak Elon Musk Bangun Pusat Operasi Starlink, Budi Arie: Alot Juga Ini, Kelas Berat

Desak Elon Musk Bangun Pusat Operasi Starlink, Budi Arie: Alot Juga Ini, Kelas Berat

Regional
Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Regional
Tangkap 3 Pemuda di Ambon,  Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Tangkap 3 Pemuda di Ambon, Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Regional
Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Regional
Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Regional
WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com