"Lebaran tahun 2020- 2021 kerugian cukup besar. Paling banyak 2.000 butir sehari, itu pas momentum Lebaran. Namun saat itu saya berusaha tidak sampai memberhentikan karyawan," jelas Dhani.
Senada disampaikan pemilik toko Telur Asin HTM Jaya Brebes, Dinah yang menyebut memproduksi telur asin hingga tiga kali lipat.
"Kalau musim Lebaran tahun lalu stok 20.000 butir, tahun ini kita siapkan sampai 60.000 butir. Lebaran ini sudah tidak ada Covid, harapannya penjualan bisa maksimal," kata Dinah.
Pihaknya menaikkan harga Rp 500 per butir karena kenaikan harga bahan baku.
"Telur itik saya ambil dari Pemalang," kata Dinah.
Dikatakan Dinah, selain konsumen pemudik yang melintasi pantura, di musim Lebaran banyak warga yang menggelar hajatan sehingga permintaan meningkat.
Sementara Dinah mengakui penjualan telur asin di jalur pantura memang telah lesu sejak adanya tol Trans Jawa.
"Namun tahun ini optimistis mulai pulih. Meski tidak bisa kembali ramai sebelum ada jalan tol. Sebelum ada tol sehari bisa 5.000-100.000 butir per hari. Masa jaya penjualan telur asin di pantura 2010 hingga 2017," kata Dinah.
Dinah menambahkan, selain mengandalkan telur asin, dirinya melakukan inovasi olahan telur asin seperti di antaranya kerupuk, dan lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.