BANYUMAS, KOMPAS.com - Temuan telur asin berwarna coklat dan bertekstur kenyal di Kabupaten Banyumas, Jawa tengah, memunculkan spekulasi di masyarakat bahwa telur tersebut palsu.
Kepala Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) Banyumas Winanto mengatakan, perlu pengujian lebih lanjut untuk memastikan telur tersebut palsu atau bukan.
"Kami nanti uji kadar air, kadar protein dan lemak. Kami bandingkan telur yang diduga palsu ini dan telur yang asli," kata Winanto saat ditemui di rumah sekaligus tempat produksi telur asin Desa Karangklesem, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jumat (7/2/2020).
Baca juga: Temuan Telur Asin Cokelat dan Bertekstur Kenyal, Ini Kata Dinkes Banyumas
Menurut Winanto, sampel telur asin yang telah diambil akan dikirim ke Balai Besar POM Semarang untuk melengkapi hasil uji lab yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes).
Hasil uji laboratorium diperkirakan dapat diketahui sepekan ke depan.
"Diuji formalin dan boraks yaitu bahan tambahan pangan berbahaya, semuanya negatif. Tapi kami lakukan uji tambahan karena persyaratan uji mutu telur asin, misal kadar garam, cemaran mikroba, itu untuk menentukan kualitas telur asin," jelas Winanto.
Untuk memastikan penyebab telur asin menjadi cokelat dan kenyal, kata Winanto, petugas POM juga akan melihat sarana produksi dan cara pembuatan telur asin.
"Ini belum ada izin edarnya, kami tadi sudah sarankan untuk segera mengajukan ke Dinkes," ujar Winanto.
Baca juga: Telur Asin Berwarna Cokelat dan Memantul Keluarkan Banyak Busa Saat Direbus
Diberitakan sebelumnya, warga digegerkan dengan temuan telur asin yang tidak lazim. Telur asin tersebut pada bagian putih telur berwarna coklat tua.
Sedangkan pada bagian kuning telur, terutama bagian tepinya berwarna kehitam-hitaman. Telur bertekstur kenyal dan tidak memiliki rongga udara pada bagian dalamnya.
Dinkes belum dapat memastikan penyebab telur asin berwarna cokelat dan bertekstur kenyal. Terdapat berbagai macam faktor yang menyebabkan telur seperti itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.