Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Letusan Tambora dari Peninggalan Kerajaan Sanggar

Kompas.com - 11/04/2023, 19:52 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Tim Kompas.com melakukan Tapak Tilas 208 Tahun Letusan Tambora untuk menelusuri jejak letusan Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat. Nantikan persembahan tulisan berseri kami tentang dampak dahsyatnya letusan besar Tambora pada 10 April 1815.

DOMPU, KOMPAS.com - Hari ini, 11 April 2023, bertepatan dengan hari kedua meletusnya Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menjulang tinggi 4.300 meter di atas permukaan laut (MDPL) sebelum meletus, Gunung Tambora kini hanya menyisakan separuh dari tubuhnya.

Letusannya telah menenggelamkan Kerajaan Tambora dan Pekat. Menyisakan separuh dari Kerajaan Sanggar yang saat itu dipimpin oleh Raja Ismail Halilud Dayan, 1805-1815.

Baca juga: Melacak Jejak Kima Raksasa yang Terkubur Letusan Tambora di Teluk Nangamiro, NTB

Kerajaan Sanggar semula berdiri koko di Desa Boro. Akibat meletusnya Gunung Tambora, pusat pemerintahan berpindah ke Desa Kore di Kecamatan Sanggar.

Sebelum benar-benar pulih dan melanjutkan roda pemerintahan di Desa Kore, Raja Sanggar bersama 40 orang penduduk yang selamat dari letusan hebat itu, mengungsi ke sebuah tempat yang kini disebut kampung kuno bernama Bedi.

Baca juga: Mengenang 208 Tahun Letusan Gunung Tambora dari Garis Keturunan Penduduk Desa Oi Bura

Kampung kuno ini tidak jauh dari Desa Kore, namun tempat itu sebelumnya tak disangka adalah bekas perkampungan karena bentuknya sudah menyerupai bukit.

"Saat Tambora meletus Raja Ismail bersama lebih kurang 40 orang penduduk mengungsi di atas sini. Namanya Bedi, itu sebuah kampung kuno," kata Tajuddin Nur, Ketua Dewan Adat Kerajaan Sanggar di kediamannya.

Tajuddin Nur atau yang akrab dikenal Sanggar Abdul Aziz ini adalah cucu dari Abdullah Daeng Manggalai, Raja Sanggar terakhir yang berkuasa pada tahun 1900-1926.

Sanggar Abdul Aziz menuturkan, kampung kuno tempat Raja Ismail Halilud Dayan mengungsi terungkap setelah ia dan beberapa orang anggota Dewan Adat Kerajaan Sanggar melakukan penelitian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com