Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkah Ramadhan, Perajin Bedug di Mojokerto Banjir Pesanan: Seminggu Masuk 12 Order

Kompas.com - 10/04/2023, 19:58 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Bulan Ramadhan 1444 Hijriyah membawa berkah tersendiri bagi perajin bedug di Mojokerto, Jawa Timur.

Budi Cahyono (37), perajin bedug asal Desa Kedungsari, Kecamatan Kemlagi, mengaku permintaan bedug meningkat dua kali lipat.

"Selama bulan puasa ini, yang sudah masuk dalam minggu ini ada lebih dari 12 pesanan bedug. Namun kemungkinan ada yang belum terkirim, jadi kalau ditotal 16 bedug," katanya dilansir dari Surya.co.id, Senin (10/4/2023).

Baca juga: Mengenal Rampak Bedug dari Banten: Pengertian, Sejarah, dan Fungsi

Menurut mantan guru Fisika itu, bedug berukuran 120 sentimeter menjadi yang paling banyak dipesan.

Harganya pun bervariasi antara Rp 19 juta hingga Rp 33 juta.

"Bedug banyak diminati yang harganya Rp 19 juta, Rp 22 juta untuk diameter satu meter. Dan Rp 33 juta diameter 120 sentimeter paling laku," katanya.

Baca juga: Pedagang Pasar Bedug Ramadhan di Palembang Harus Memiliki Izin Camat

Mantan guru

Budi sendiri mengatakan, sebelum menjadi perajin bedug, dirinya adalah seorang guru fisika.

Namun, sejak 2015 dirinya memutuskan untuk menekuni kerajinan bedug dan keluar dari dunia pendidikan.

"Dulu modal Rp 15 juta pertama kali membuat bedug dari kayu nangka. Dalam setahun laku satu itu alhamdulillah bersyukur, tahun 2009 lalu. Saya pilih fokus dan sudah tidak mengajar karena ekonomi guru honorer," ujarnya.

Baca juga: Ibu dan Anak Korban Pembunuhan Mbah Slamet Dilaporkan Hilang sejak November 2021

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Regional
Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Deny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Deny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Regional
Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Regional
Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Regional
Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com