Pengunjung bisa istirahat sejenak atau mandi sambil menikmati pemandangan laut yang indah sebelum melanjutkan perjalanan.
"Mata air ini merupakan fenomena geologi yang unik karena berada di batuan beku andesit yang sifatnya kompak, sehingga deformasi pada batuan sangat berperan dalam menentukan besarnya debit air yang keluar dari bawah tanah," kata Hudan Ramadani, Penanggung Jawab Sekretariat Geopark Tambora Kabupaten Dompu.
Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Tambora NTB Ditutup Mulai 24 Januari
Hasil analisis ahli geologi memperkirakan bahwa usia mata air ini jauh lebih tua dari letusan Gunung Tambora.
Dulu, terdapat aliran sungai yang hulunya berada di lembah Tambora. Karena letusan hebat pada 1815, sungai itu terkubur material pasir dan batuan.
Mata Air Hodo tidak pernah kering sepanjang tahun. Air yang terus mengalir dari retakan bebatuan dimanfaatkan warga setempat untuk kebutuhan sehari-hari.
Kendati mata air ini menjadi salah satu bukti betapa hebatnya letusan Gunung Tambora, namun kondisinya belum terawat.
"Untuk merawat ini perlu kolaborasi, tidak bisa Geopark Tambora berjalan sendiri. Harus barengan dengan pemerintah daerah dan provinsi," kata Hudan.
Selain menyuguhkan mata air yang menyembur dari retakan batuan, panorama alam ini memberi kesejukan dengan pepohonan besar yang mengelilinginya.
Mata air ini juga membentuk kolam alami dan hanya dibatasi pasir hitam lebih kurang 10 meter dengan bibir pantai.
Pada bagian timur dapat dijumpai kawanan ternak yang berendam setelah mencari makan di kawasan hutan setempat.
"Selain menjadi tempat singgah, mata air ini kami manfaatkan untuk minum dan memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Arif, salah seorang warga di Mata Air Hodo.
Baca juga: Oi Hodo, Tempat Ratusan Kerbau Berkubang Bersama
Menurut dia, sebagai tempat yang memiliki nilai sejarah, objek ini semestinya dikelola secara maksimal agar bisa menjadi salah satu tujuan wisata.
Apalagi fasilitas penunjang seperti MCK dan gazebo sudah tersedia, termasuk warung-warung yang menjajakan makanan dan minuman.
"Tinggal ditata rapi dan dikelola saja sebenarnya, tapi sekarang hanya dibiarkan alami seperti ini," ujarnya.