MUBA, KOMPAS.com- Potongan video seorang petani di Desa Sukajaya, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan yang ditemukan tewas dalam kondisi dililit ular piton viral di media sosial setelah diupload oleh akun instagram @muba terkini.
Dalam potongan video itu, terlihat tubuh korban masih dililit ular dengan ukuran besar tersebut di bawah pohon karet.
Warga menemukan korban kemudian mencoba melepaskan lilitan ular dengan memukul tubuhnya menggunakan kayu.
Baca juga: Cerita Amar, YouTuber dan Penakluk Ular di Riau, Nyaris Tewas Digigit dan Dililit Ular Piton 8 Meter
Beberapa saat kemudian, korban yang diketahui bernama Sangadah (50) berhasil terlepas dari lilitan. Namun, ketika itu Sangadah sudah dalam kondisi meninggal.
Kades Suka Jaya, Sunarto mengatakan, kejadian itu berlangsung pada Jumat (8/4/2023). Korban saat itu pamit pamit menuju kebun sekitar pukul 07.30 WIB seorang diri.
Lalu, sekitar pukul 08.30, keluarga dari Sangadah yang hendak menyusul korban pun terkejut melihat tubuhnya sudah dililit ular.
“Keluarganya kemudian mengeksekusi ular itu dengan memukulnya menggunakan kayu. Setelah itu kaki korban terlepas dari lilitan,” kata Sunarto.
Selama ini, menurut Sunarto belum pernah ada warga yang diserang hewan liar.
Kejadian itu pun baru pertama kali mereka dapati sejak puluhan tahun belakangan.
“Karena memang disini sangat jarang ditemui hewan-hewan liar apalagi ular sanca seperti itu, sehingga kalau pergi ke kebun seorang diri sudah biasa bagi warga sini,” ujarnya.
Baca juga: Ular Piton Sepanjang 4 Meter Muncul di Sawah, Warga Ponorogo Sempat Hentikan Aktivitas Panen Raya
Camat Bayung Lencir M Imron mengatakan, jenazah korban setelah dievakuasi langsung dibawa pulang oleh keluarga untuk dimakamkan.
Ia pun meminta kedepan kepada warga waspada ketika berangkat ke kebun untuk mengantisipasi kejadian itu agar tak terluang.
“Kejadian seperti ini baru pertama di sini. Kami juga terkejut, warga diimbau sementara waktu bila ke kebun jangan sendirian, harus ada yang menemani minimal dua orang,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.