Beberapa saat ketika membahas persoalan, lanjut Laba, AG masuk ke dalam rumah, lalu keluar sambil membawa sebuah parang dan mengejar Briptu Suhendri.
“Melihat rekannya dikejar, Briptu Agus kemudian mengeluarkan tembakan peringatan ke atas sebanyak dua kali,” ucap Laba.
Laba melanjutkan, mendengar suara tembakan, AG kemudian berbalik arah dan mengejar Briptu Agus lalu membacok tangan kiri Briptu Agus sembari ingin merebut senjatanya.
“Saat itulah terjadi penembakan yang mengenai pelaku penyerangan," terang Laba.
Baca juga: Dikira Babi Hutan, Pencari Berondolan Sawit Tewas Ditembak dengan Senapan Angin
Dalam peristiwa tersebut AG meninggal dunia, sedangkan Briptu Agus mengalami dua luka sabetan sajam di bagian tangan kiri dan kaki kanan, sedangkan perwakilan Akiang mengalami luka di bagian kaki sebelah kiri.
"Saya sudah mendatangi rumah duka, kita akan atensi permintaan keluarga terkait adanya kompensasi dari pemilik eksavator mengingat almarhum memiliki tanggungan keluarga, kemudian kasus ini diproses seadil-adilnya agar ke depan tidak terjadi lagi," tutup Laba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.