PEKANBARU, KOMPAS.com - Bupati Kepulauan Meranti, Riau, Muhammad Adil, ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (6/4/2023) malam.
Adil dikenal sebagai sosok bupati yang kontroversial. Beberapa pernyataannya sempat membuat heboh.
Mulai dari tak akur dengan Gubernur Riau Syamsuar hingga pernah menyebut Kementerian Keuangan berisi iblis
Baca juga: Sosok Bupati Meranti Kena OTT KPK, Punya Kekayaan Rp 4,7 Miliar hingga Pernah Protes Soal DBH Minyak
Berikut sederet kontroversi Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil:
Kunjungan Gubernur Riau Syamsuar ke Kabupaten Kepulauan Meranti batal pada Kamis (13/10/2022).
Pasalnya, kedatangan Gubernur Riau diduga mendapat penolakan dari Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil.
Gubernur Riau waktu itu hendak melakukan kunjungan kerja ke Desa Bagan Melibur, Desa Mayang Sari dan Desa Mekar Sari, Kecamatan Merbau, untuk meninjau BUMDes, sagu parut kering, dan sekaligus gerakan menanam cabai.
Adil saat itu membantah menolak kunjungan Gubernur Riau ke daerahnya.
Justru, kata Adil, Gubernur Riau Syamsuar yang membatalkan janji kampanye. Adil juga sempat menyebut Gubernur Riau pikun.
Namun, dalam satu acara di Desa Mantiasa, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, Kamis (26/1/2023), Adil dan Syamsuar kompak hadir.
Mereka juga kompak memotong dan makan nasi tumpeng.
Pada Desember 2022, video Adil viral di media sosial terkait protes dana bagi hasil (DBH) minyak.
Adil marah-marah karena Meranti mendapat bagian sedikit dari hasil minyak.
Dalam video yang viral, Adil beradu argumen dengan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu, Lucky Alfirman dalam Rapat Koordinasi Nasional terkait Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah se-Indonesia di Pekanbaru.
Adil menyampaikan rasa kecewanya kenapa pembagian DBH minyak untuk Kepulauan Meranti tidak sesuai.
Padahal, hasil minyaknya besar dan liftingnya naik.
Adil mengaku sempat mengejar orang Kemenkeu sampai ke Bandung untuk mencari kejelasan soal pembagian DBH.
Namun, ia menyebut saat itu bertemu dengan orang Kemenkeu yang tidak berkompeten.
"Itu yang hadir apa staf tak tahulah. Sampai saya ngomong waktu itu, ini orang keuangan isinya iblis atau setan," kata Adil.
Adil sempat geram setelah mendengar kabar bakso daging babi masuk ke Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti.
Adil pun meminta Kepala Karantina dan Bea Cukai Selatpanjang diganti apabila masih mentoleransi importir nakal memasukan bakso babi ke Kepulauan Meranti.
"Saya juga minta pihak kementrian masing-masing untuk mengganti kepala Karantina dan kepala Bea Cukai jika ternyata barang haram itu dikembalikan ke negara asalnya (Malaysia)," ungkap Adil saat diwawancarai wartawan, Selasa (21/3/2023) lalu.
Adil menegaskan, dirinya akan menelusuri gudang yang dijadikan tempat penyimpanan bakso babi tersebut.
Ia curiga bangunan yang dijadikan sebagai tempat penimbunan, itu tak memiliki izin.
Sebagaimana diberitakan, Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pihak KPK membenarkan penangkapan Bupati Kepulauan Meranti.
"Benar, tadi malam, Kamis (6/4/2023), tim KPK berhasil melakukan tindakan tangkap tangan terhadap beberapa pihak yang sedang melakukan korupsi di Kabupaten kepulauan Meranti, Riau," kata Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK, Ali Fikri kepada wartawan melalui pesan WhatsApps, Jumat (7/4/2023) dini hari.
Dia menyebut, beberapa pihak sudah ditangkap, salah satunya Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.