Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Meranti Sebelum Ditangkap KPK: Kalau Jadi Gubernur Riau, Saya Siapkan Rp 500 Miliar untuk Pendidikan

Kompas.com - 07/04/2023, 11:55 WIB
Idon Tanjung,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Bupati Kepulauan Meranti, Riau, Muhammad Adil ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sosok Adil beberapa kali menjadi sorotan. Mulai dari pernah tak akur dengan Gubernur Riau Syamsuar, hingga menyebut orang Kementerian Keuangan (Kemenkeu) isinya iblis dan setan.

Baca juga: Bupati Kepulauan Meranti Kena OTT KPK, Pernah Ribut soal DBH Minyak

Selain itu, Adil juga pernah mendeklarasikan diri sebagai calon Gubernur Riau pada 2024.

Baca juga: KPK Tangkap Tangan Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil

Deklarasi Adil diadakan di Pendopo Amarta Puri Jalan Soekarno Hatta, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (29/1/2022).

Adil saat itu menjadi orang pertama yang mendeklarasikan diri menjadi bakal calon Gubernur Riau.

Pada saat deklarasi, pendidikan menjadi prioritas utama Adil apabila terpilih jadi Gubernur Riau.

"Kita yakin dan berkomitmen dan punya prinsip bahwa sudah layaklah maju menjadi Gubernur Riau 2024-2029. Visi dan misi sudah kita persiapkan. Menuju Riau cerdas, maju, dan bermartabat," ungkap Adil ketika diwawancarai Kompas.com, usai deklarasi waktu itu.

Banyaknya warga Riau yang gagal kuliah, merupakan salah satu alasan dirinya membuat visi dan misi "Menuju Riau Cerdas".

Makanya, pria kelahiran Alah Air, Kabupaten Kepulauan Meranti, 18 April 1972, ini ingin semua generasi muda di Bumi Lancang Kuning wajib kuliah.

"Kalau saya Gubernur Riau, kita siapkan dana Rp 500 miliar untuk pendidikan di Riau. Kalau Riau itu cerdas, anak-anak kita, warga kita, saya yakin menuju kemajuan dan kemakmuran," ucap Adil.

Adil ingin warga Riau menjadi cerdas. Tapi, tentunya tak terlepas dari dukungan pemerintah.

"Dengan adanya anggaran APBD hampir Rp 10 triliun, kita bisa menguliahkan anak-anak Riau. Dan kuliahnya ini di mana-mana, di dalam dan di luar negeri. Kalau Riau mau seperti Jakarta, anak Riau tidak boleh cuma sekolah di Jakarta, harus ada di Eropa," ujar Adil.

Ia mengatakan, Riau merupakan provinsi kaya sebagai penghasil minyak.

"Riau ini kaya, di bumi ada minyak dan di atas juga ada minyak. Tapi, saat ini sarana di Riau tidak ada yang ahli minyak. Kalau kita punya uang, saya yakin anak-anak Riau yang cerdas-cerdas bisa kuliah di Rusia,  Iran, dan Inggris yang negaranya penghasil minyak semua. Ini sangat penting. Minimal ada 10 orang anak Riau yang ahli minyak, supaya meningkatkan lifting minyak," kata Adil.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga mengaku sudah membuktikan kepeduliannya terhadap pendidikan.

Di Kepulauan Meranti, ia menganggarkan dana Rp 37 miliar untuk membantu biaya kuliah 5.000 calon sarjana, 500 calon magister, dan 200 calon doktor.

Adil juga menyebut, 11 bulan menjabat sebagai bupati di Kota Sagu itu, dia merasa betapa pedihnya mengemis untuk mendapatkan dana APBD Provinsi Riau.

Ia mengatakan, Kepulauan Meranti selama ini tak dapat apa-apa. Padahal, kabupaten termuda itu 25,28 persen penduduknya miskin.

Sebagaimana diberitakan, Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pihak KPK membenarkan penangkapan Adil.

"Benar, tadi malam, Kamis (6/4/2023), tim KPK berhasil melakukan tindakan tangkap tangan terhadap beberapa pihak yang sedang melakukan korupsi di Kabupaten kepulauan Meranti, Riau," kata Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK, Ali Fikri kepada wartawan melalui pesan WhatsApps, Jumat (7/4/2023) dini hari.

Dia menyebut, beberapa pihak sudah ditangkap, salah satunya Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Iriana Borong Produk Kerajian Dekranas, Duduk Lesehan dan Habiskan Puluhan Juta

Saat Iriana Borong Produk Kerajian Dekranas, Duduk Lesehan dan Habiskan Puluhan Juta

Regional
Polisi Selidiki Insiden Siswi SMA yang Jatuh dan Terseret Angkot di Bandung

Polisi Selidiki Insiden Siswi SMA yang Jatuh dan Terseret Angkot di Bandung

Regional
Golkar dan PKS Resmi Berkoalisi untuk Pilkada Semarang 2024

Golkar dan PKS Resmi Berkoalisi untuk Pilkada Semarang 2024

Regional
Pria di Bima Ditangkap karena Oplos Elpiji, Raup Rp 55.000 Per Tabung

Pria di Bima Ditangkap karena Oplos Elpiji, Raup Rp 55.000 Per Tabung

Regional
Diduga Salah Gunakan Lahan Hutan Negara, Anak Bupati Solok Selatan Diperiksa 3,5 Jam

Diduga Salah Gunakan Lahan Hutan Negara, Anak Bupati Solok Selatan Diperiksa 3,5 Jam

Regional
Pj Gubernur Kalbar: Penjabat Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur

Pj Gubernur Kalbar: Penjabat Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur

Regional
Wakili Maluku Utara, TP PKK Pulau Taliabu Ikuti Sejumlah Lomba di HGK PKK Ke-52 di Solo

Wakili Maluku Utara, TP PKK Pulau Taliabu Ikuti Sejumlah Lomba di HGK PKK Ke-52 di Solo

Regional
Polda Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Dugaan Pemalsuan Dokumen CPNS di Pemprov Papua Barat

Polda Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Dugaan Pemalsuan Dokumen CPNS di Pemprov Papua Barat

Regional
Maju Pilkada Kota Tual, Kabid Humas Polda Maluku Daftar Penjaringan 5 Parpol

Maju Pilkada Kota Tual, Kabid Humas Polda Maluku Daftar Penjaringan 5 Parpol

Regional
43 Biksu Thudong Asal Thailand Mulai Berjalan Kaki dari Semarang ke Candi Borobudur

43 Biksu Thudong Asal Thailand Mulai Berjalan Kaki dari Semarang ke Candi Borobudur

Regional
PDAM Sebut Air Baku Sungai Bengawan Solo Masih Bisa Diolah meski Tercemar

PDAM Sebut Air Baku Sungai Bengawan Solo Masih Bisa Diolah meski Tercemar

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus, Pesawat Wings Air Gagal Mendarat

Gunung Ile Lewotolok Meletus, Pesawat Wings Air Gagal Mendarat

Regional
Santri di Palangkaraya Bunuh Ustazah Saat Sedang Tidur, Pelaku Mengaku Kesurupan

Santri di Palangkaraya Bunuh Ustazah Saat Sedang Tidur, Pelaku Mengaku Kesurupan

Regional
Benih Penyelundupan Lobster Ilegal Rp 35,5 Miliar yang Hendak Dikirim ke Singapura Digagalkan

Benih Penyelundupan Lobster Ilegal Rp 35,5 Miliar yang Hendak Dikirim ke Singapura Digagalkan

Regional
Satu Korban Balon Udara di Ponorogo Meninggal, Sempat Alami Luka Bakar 63 Persen

Satu Korban Balon Udara di Ponorogo Meninggal, Sempat Alami Luka Bakar 63 Persen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com