Setiap pemberhentian tersebut merupakan gambaran dari kejadian demi kejadian yang dialami Yesus dalam proses penyaliban.
Dilansir dari laman Kemenag Jateng, tradisi Jalan Salib dilaksanakan sebagai visualisasi kisah sengsara pengorbanan Yesus Kristus dalam bentuk drama teatrikal.
Melalui visualisasi itu, umat Katolik diajak berefleksi, mengenang penderitaan Yesus sejak mulai ditangkap, dicela, disiksa, dan akhirnya mati dikayu salib.
Diharapkan dengan mengikuti tradisi ini, umat dapat memiliki rasa mengasihi sesama dan mau berkorban bagi yang membutuhkan.
Selain itu, diharapkan seluruh umat bisa mewujudkan damai sejahtera, menciptakan ketenangan, mewujudkan toleransi di tengah perbedaan.
Dengan begitu akan tercipta kedamaian dan kerukunan di tengah-tengah keluarga, masyarakat, gereja dan negara.
Sumber: flores.tribunnews.com, jogja.tribunnews.com, jateng.kemenag.go.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.