Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pondok Pesantren di Semarang Sembuhkan Belasan Ribu Pecandu Narkoba, Santrinya Anak Kiai hingga ASN

Kompas.com - 06/04/2023, 02:05 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

Bahkan pihaknya menyebut santrinya itu sempat mencoba kabur hingga membakar pintu. Namun kini sudah terkendali dan menjalani terapi pemuluhan pertama.

Bersama kedua kakaknya, Gus Dipta meneruskan perjuangan ayahnya. Ia memahami bila santri yang dihadapi adalah mereka yang sulit mengendalikan emosi.

Tak jarang dirinya harus melerai pertengkaran hingga menanggung perusakan fasilitas yang dilakukan santrinya. Namun dirinya tak pernah marah dan justru menasehatinya dengan santai.

“Anak-anak kaya gitu enggak bisa dimarahin. Kadang saya ajak jajan makan di luar, baru sambil dikasih tau, nanti dia akan intropeksi sendiri,” imbuhnya.

Pihaknya tidak bisa menjamin seberapa cepat pecandu narkoba bisa benar-benar sembuh. Namun ia memiliki progam selama 1 tahun.

"Programnya 1 tahun. 6 bulan pertama itu pemulihan, 6 bulan kedua itu pemantapan. Karena setelah masa pemulihan itu yang paling penting adalah bagaimana setelah rehab itu si anak punya sesuatu yang bisa dikerjakan, ada sesuatu yangg dia senangi, biar mereka bisa move on dari narkoba," ungkapnya.

Gus Dipta memahami bila sang ayah sangat mencintai pondoknya. Maka dari itu ia meneruskan pondok dan menganggap santri sebagaimana anaknya.

“Yang menguatkan saya, saya ingin anak-anak pulih, menjalani hidup dengan penuh berkah, dan jadi orang bermanfaat, karena itu amal jariyah,” tuturnya.

Tak kalah penting, ia terbilang gencar menghadapi masyarakat yang terlanjur memberi label buruk pada mantan pecandu narkoba. Salah satunya dengan melibatkan santrinya dalam kekgiatan sosial dan hadir di tengah masyarakat.

“Kita arahkan anak supaya aktif di masyarakat, seperti aktif yasinan atau tahlilan di kampung, berjamaah ke masjid, ikut kerja bakti, sehingga masyarakat melihat langsung perubahan positifnya,” bebernya.

Ia percaya semua pecandu perlu diberi kesempatan untuk rehablititasi dan diterima kembali di masyarakat. Untun itu, demi mengikis stigma negatif terhadap mantan pecandu narkoba, perlu kepercayaan orangtua dan warga.

“Kami juga laporkan terus progress anak ke orangtua, lalu berdialog supaya mengembalikan kepercayaan mereka ke anak,” tandas Sarjana Hukum Unnes tahun 2018 itu.

Berikutnya pondok menyiapkan santri dengan membekali keterampilan khusus saat lulus. Yakni dengan pelatihan dari Disnaker. Sehingga mereka terarah dan diterima bekerja dengan baik saat lulus nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Regional
Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com