UNGARAN, KOMPAS.com - Ijah tak bisa menyembunyikan kemarahannya saat berada di Mapolres Bawen. Anaknya, yang biasa dipanggil Entong, bersimpuh di kakinya tapi Ijah terus memarahinya. Dia bahkan beberapa kali mencubit tangan anaknya.
Tangis Entong tak bisa menghentikan kemarahan Ijah. Terlihat jelas rona kemarahan.
"Wis karepmu me pie, jik me dolan aneh-aneh (sekarang maumu bagaimana, masih mau main yang aneh-aneh)," kata Ijah di Mapolres Bawen, Selasa (28/3/2023).
Baca juga: Polisi Sebut Aksi Perang Sarung di Blora Dilakukan Sekelompok Remaja Usia Sekolah
"Ini memang berulangkali bikin ulah. Kalau aneh-aneh terus, biar dititipkan ke polisi aja. Biar kapok, biar tahu rasanya, semua perbuatan ada konsekuensinya," kata Ijah.
"Apa itu perang sarung? Akibatnya malah ditangkap polisi. Mana teman-temanmu yang katanya setia kawan? Nyatanya malah ninggalin kamu," imbuhnya.
Ijah mengaku tak tahu Entong ditangkap polisi gara-gara perang sarung yang melibatkan pemuda Kota Salatiga melawan Ambarawa.
"Dia pamitnya tarawih, saya tidak tahu kalau malah seperti ini. Entong kalau pergi ponselnya ditinggal, jadi tidak bisa dihubungi dan dipantau," paparnya.
Meski mengaku marah kepada Entong, Ijah berterimakasih kepada anggota Polres Semarang.
"Dia harus sadar, semua perbuatan ada risikonya. Saya sebagai orangtua juga harus intropeksi, termasuk dalam pengawasan anak. Apalagi dia masih sekolah SMP," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, geng antarkota melakukan perang sarung di area Jembatan Tuntang Dusun Sumurup, Desa Asinan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Sebanyak empat sepeda motor mengalami kerusakan dan 12 orang yang terlibat dalam kejadian tersebut ditangkap.
Kapolsek Bawen Polres Semarang AKP Solekhan mengatakan perang sarung tersebut melibatkan pemuda dari Ambarawa Kabupaten Semarang dengan pemuda Kota Salatiga.
"Tidak ada masalah di antara kelompok ini, hanya saling komunikasi melalui WA untuk perang sarung," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.