Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Desa di Kampar Riau Diterjang Banjir Bandang

Kompas.com - 11/03/2023, 12:52 WIB
Idon Tanjung,
Krisiandi

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Banjir bandang menerjang permukiman warga di sejumlah desa di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Sabtu (11/3/2023).

Penjabat Bupati Kampar Kamsol saat dihubungi Kompas.com mengatakan, banjir disebabkan meluapnya Sungai Sebayang.

"Iya, kejadiannya pagi ini. Kondisi saat ini air Sungai Subayang masih naik, karena masih turun hujan," ujar Kamsol melalui sambungan telepon, Sabtu.

Kamsol mengaku, Jumat (10/3/2023) malam ia membuka acara Festival Subayang di kawasan yang kini dilanda banjir.

Baca juga: Detik-detik Banjir Bandang Hanyutkan Rumah Warga di Lahat, Misnawati: Air Begitu Deras

Karena banjir, Pemkab pun menunda kegiatan tahunan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang sedianya berlangsung pada 10-12 Maret 2023 itu.

"Tadi malam kan saya membuka acara Festival Subayang. Cuma tadi malam hujan turun dengan intensitas tinggi, yang mengakibatkan banjir bandang. Saya sampai jam 12 malam di sana," sebut Kamsol.

Dia mengatakan, saat ini semua kegiatan nasional itu disetop, karena air sungai semakin naik tinggi. Warga atau para peserta festival diminta menjauh dari sungai.

Selain itu, ia juga terus memantau kondisi warga di sekitaran sungai.

"Saya sudah minta Satpol PP dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kampar berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI untuk memantau masyarakat. Utamakan keselamatan masyarakat untuk menjauh dari sungai dan mencari tempat aman," ujar Kamsol.

Kamsol belum bisa memastikan  jumlah warga yang terdampak banjir bandang. Sebab, kondisi air sungai saat ini masih naik.

Namun, dia menyebutkan bahwa apabila Sungai Subayang sudah naik tinggi, 9 desa yang ada di sepanjang sungai itu terancam terisolasi.

Baca juga: Banjir Kepung 1 Kecamatan di Singkawang Kalbar, 317 Warga Harus Mengungsi

"Ada sembilan desa yang aksesnya tertutup apabila air Sungai Subayang meluap. Karena akses ke sembilan desa ini, satu-satunya hanya lewat sungai menggunakan perahu mesin," sebut Kamsol.

Bila banjir tidak surut dalam satu sampai dua hari, Kamsol sudah meminta Camat Kampar Kiri Hulu berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI untuk memantau kondisi warga yang terisolasi.

"Kalau banjir belum surut lebih dari satu sampai dua hari, saya minta coba terobos (banjir) untuk memperhatikan kebutuhan pokok warga yang terisolaso. Kita khawatirnya warga yang di sembilan desa ini. Jangan sampai mereka kehabisan bahan pokok karena tak ada akses ke sana," kata Kamsol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Regional
Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Regional
Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Regional
2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

Regional
Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Regional
Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Regional
Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Regional
Mengenal Tugu Perdamaian Sampit, Lambang Perdamaian setelah Konflik Sampit 2001

Mengenal Tugu Perdamaian Sampit, Lambang Perdamaian setelah Konflik Sampit 2001

Regional
Gibran Mengaku Sudah Persiapkan Berlabuh ke Partai Politik

Gibran Mengaku Sudah Persiapkan Berlabuh ke Partai Politik

Regional
Hadiri Rapat Pleno Penetapan Kursi DPRD Solo, Gibran: Tak Sabar Terima Banyak Masukan

Hadiri Rapat Pleno Penetapan Kursi DPRD Solo, Gibran: Tak Sabar Terima Banyak Masukan

Regional
Presiden Jokowi Nikmati Singang dan Cumi Sirabage Saat Makan Siang di Sumbawa

Presiden Jokowi Nikmati Singang dan Cumi Sirabage Saat Makan Siang di Sumbawa

Regional
Petuah Jokowi Setelah Presiden-Wakil Presiden Dilantik, Gibran: Langsung Kerja, Kerja

Petuah Jokowi Setelah Presiden-Wakil Presiden Dilantik, Gibran: Langsung Kerja, Kerja

Regional
Curiga Selingkuh dengan Alasan ke Pasar, Suami Bacok Istri di Lampung

Curiga Selingkuh dengan Alasan ke Pasar, Suami Bacok Istri di Lampung

Regional
300 Kg Ganja Disembunyikan di Perbukitan Aceh, 1 Kurir Ditangkap

300 Kg Ganja Disembunyikan di Perbukitan Aceh, 1 Kurir Ditangkap

Regional
Warga Temukan Bayi Dalam Plastik di Rokan Ilir, Diduga Dibuang Orangtuanya

Warga Temukan Bayi Dalam Plastik di Rokan Ilir, Diduga Dibuang Orangtuanya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com