SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membeberkan setidaknya sejak 1 Januari-5 Maret 2023, sebanyak 2.801 aduan kerusakan jalan diterimanya lewat LaporGub.
Rinciannya, 1.358 jalan kabupaten/kota, 895 jalan desa/kelurahan, dan 548 jalan provinsi.
Hal itu disampaikan Ganjar usai Rapat Penanganan Infrastruktur Sumberdaya Air dan Jalan Serta Upaya Pengendalian Kemacetan dan Keselamatan Lalu Lintas di Gradhika Bhakti Praja, Rabu (8/3/2023).
Baca juga: Banyak Jalan Rusak, Wabup Garut Pasrah Tiap Hari Dimarahi Warga
"Penting untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa tidak semua bisa selesai langsung, nah ini kami kerjakan. Kami kerjakan dan progres pengerjaan itu rakyat harus tahu, publik harus tahu. Makanya saya minta untuk dilaporkan kepada masyarakat," ujarnya.
Ganjar mendorong optimalisasi anggaran pemeliharaan untuk percepatan penanganan infrastruktur selama masa cuaca ekstrem berlangsung. Ganjar mengimbau jangan sampai ada korban karena lambatnya penanganan.
"Kami tidak mau gambling, karena faktanya sampai hari ini masih ada cuaca ekstrem, banjir masih ada dan itu menggenangi infrastruktur, rusak dan menghajar kondisi jalan," ujarnya.
Rapat juga dihadiri pemangku kepentingan yakni Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) di Jawa Tengah.
Selain itu, hadir Wali Kota Semarang, Bupati Semarang, Bupati Kendal, Pj Bupati Brebes dan perwakilan dari daerah yang infrastruktur jalan di daerahnya rusak.
"Mintakan seluruh biaya pemeliharaan kalau perlu habiskan sekarang, karena ini menjaga keselamatan rakyat dari lubang (di jalan)," tegas Ganjar.
Pasalnya belakangan, aduan dari masyarakat meningkat. Bahkan tone-nya cenderung ingin cepat tuntas. Sehingga penting bagi semua sektor menginformasikan kepada publik.
"Ini saya kumpulkan kawan-kawan dari Pemda untuk semua ada yang bisa merespon ini dengan masyarakat secara langsung," katanya.
Ganjar senang karena bupati dan walikota menyampaikan banyak kendala soal penanganan infrastruktur. Sementara untuk anggaran, Ganjar mendorong agar Pemda bisa mengoptimalkan anggaran darurat yang ada.
"Saya juga berkomunikasi dengan Menteri PUPR dan kemarin ngobrol. Kami sedang menyiapkan membereskan apa juknis-nya inpres untuk infrastruktur ini. Sehingga harapan kita ini bisa kita kejar, tapi rasa-rasanya ya selama bulan Maret ini mungkin tidak terlalu banyak anggaran baru yang bisa sedot, maka anggaran darurat lah yang bisa kita gunakan untuk membereskan persoalan ini," tandasnya.
Baca juga: Jokowi Datang, Jalan Rusak di Pasar Baleendah Bandung Mendadak Mulus, Gunungan Sampah Menghilang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.