Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tembang Asmaradana: Watak dan Aturan

Kompas.com - 08/03/2023, 19:35 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Tembang Asmaradana adalah salah satu dari tembang macapat, karya sastra Jawa yang berbentuk tembang atau puisi tradisional Jawa.

Tembang asmaradana berasal dari kata asmara. Hal ini tidak lain lantaran tembang ini bercerita tentang manusia yang sedang dilanda asmara.

Tembang macapat telah muncul sejak akhir zaman Majapahit, dimana saat itu pengaruh Hindu semakin berkurang dan rasa persatuan masyarakat Indonesia semakin kuat.

Setiap tembang macapat memiliki watak dan aturan sebagai ciri khas, tak terkecuali dengan tembang asmaradana.

Berikut ini adalah watak, aturan, dan contoh tembang asmaradana.

Tembang Asmaradana

Watak Tembang Asmaradana

Tembang asmaradana menceritakan tentang asmara, dimana manusia yang beranjak dewasa kemudian tertarik dengan lawan jenis.

Baca juga: Tembang Macapat: Pengertian, Sejarah, Jenis, dan Makna

Tembang tersebut biasanya digunakan untuk mengungkapkan perasaan cinta, baik kebahagiaan maupun kesedihan karena patah hati.

Aturan Tembang Asmaradana

Aturan atau paugeran merupakan ciri khas tembang macapat, dimana terdiri dari guru gatra, guru wilangan, dan guru lagu.

Aturan tembang asmaradana adalah sebagai berikut.

Guru gatra tembang asmaradana memiliki 7 baris dalam satu bait.

Guru wilangan merupakan jumlah suku kata dalam setiap larik atau kalimat.

Tembang asmaradana memiliki guru wilangan, yakni 8,8,8,8,7,8,8.

Artinya, pada kalimat pertama terdapat delapan suku kata, kalimat kedua terdapat delapan suku kata, hingga kalimat terakhir memiliki delapan suku kata.

Baca juga: Mengenal Tembang Dhandhanggula: Makna, Watak, dan Aturan

Guru lagu adalah jatuhnya vokal terakhir pada setiap larik atau kalimat.

Guru lagu tembang asmaradana, yaitu a,i,e,a,a,u, dan a.

Sumber:

jbbudaya.jogjabelajar.org

www.sonora.id

regional.kompas.com

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com