Dirut RSUD Subang, dr. Ahmad Nasuhi menyatakan dalam video yang beredar di media sosial bahwa RSUD Subang mendapat kucuran dana sebesar Rp 8,8 miliar dari Kemenkes untuk pelayanan ibu dan anak.
"Tahun ini, RSUD dapat Dana Alokasi Khusus dari Kementerian Kesehatan RI sebesar Rp 8,8 miliar untuk pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu menyusui, serta ratusan bayi," ucap Ahmad.
Dana Alokasi Khusus (DAK) tersebut, menurut Ahmad Nasuhi, akan digunakan sepenuhnya untuk pelayanan kesehatan ibu hamil.
"Dana tersebut akan kita (RSUD Subang) maksimalkan untuk pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin, dan menyusui demi menekan angka kasus kematian ibu dan bayi di Subang," ungkapnya.
Baca selengkapnya: Tolak Ibu Hamil yang Melahirkan, RSUD Subang Ternyata Dapat Dana Rp 8,8 M untuk Ibu dan Anak
JR (51), pemilik usaha fotokopi di Desa Sugihwaras, Kecamatan Saradan, Madiun, Jatim, mengaku telah menjalankan bisnis pencetakan Surat Izin Mengemudi (SIM) palsu.
JR juga mengaku telah meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah dari hasil mencetak 150 SIM palsu sejak tahun 2021.
"Pria ini tertangkap tangan di tempat usaha fotokopinya di Saradan. Saat digeledah, kami mendapati 15 lembar SIM palsu bersama perangkat untuk membuat SIM tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Madiun, AKP Danang Eko Abrianto, Selasa (7/3/2023).
Kepada polisi, JR menyampaikan bahwa dia mengincar para sopir alat berat di pertambangan untuk menawarkan jasa pembuatan SIM palsu.
"Jadi tersangka ini mengaku membuat SIM palsu untuk membantu warga yang ingin bekerja sebagai sopir alat berat di pertambangan," kata Danang.
Baca selengkapnya: Pemilik Usaha Fotokopi di Madiun Cetak 150 SIM Palsu, Biaya Pembuatan Rp 400.000 Per Kartu
Mantan Rektor Universitas Lampung (Unila), Karomani, yang merupakan terdakwa kasus suap penerimaan mahasiswa baru Unila, sempat mencurahkan isi hatinya dalam sidang perkara yang menjeratnya.
Karomani mengatakan, setelah rekeningnya diblokir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dia kini hidup gelandangan alias tak punya pemasukan.