Sementara itu, salah satu pembeli, Nur Sugiantoro, mengaku, baru pertama kali mencicipi tiwul di warung Sri.
Dirinya menyebut, makanan ini membuat dirinya bernostalgia dengan masa lalu di masa kecil.
"Sudah lama tidak makan tiwul. Makan ini kan pas zaman-zaman kecil, sudah 10 tahun lalu. Cuma dulu tidak ada yang rasa-rasa seperti nangka," jelas Nur.
Tidak hanya itu, menurut Nur, adanya penjual tiwul di Semarang ini bisa menjadi satu perantara untuk mengenalkan makanan legendaris kepada generasi muda saat ini.
"Karena lihat postingan Instagram juga, makanya jadi tahu kalau ada yang jual makanan tiwul di sini," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.