Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencicipi Tiwul, Makanan Legendaris Khas Jawa yang Hampir Punah di Kota Semarang

Kompas.com - 07/03/2023, 18:04 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Tiwul merupakan salah satu makanan legendaris khas Jawa berbahan dasar singkong atau ketela pohon.

Konon, tiwul pernah dijadikan sebagai makanan pengganti nasi oleh sebagian masyarakat daerah Wonogiri, Solo, Yogyakarta, Wonosobo, Ponorogo, hingga Trenggalek.

Siapa sangka, di Kota Semarang masih ada yang menjualkan makanan legendaris satu ini. Tepatnya, di pinggir jalan kawasan Sampangan, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang.

Baca juga: Menikmati Wedang Kacang Kapuran, Kuliner Legendaris Semarang yang Cocok Diminum Saat Musim Penghujan

Tampak beberapa besek kukusan sedang dimasak di atas kompor. Harum mewangi aroma gula aren dan nagka memberi kesan rasa manis dan gurih.

Tak heran, hilir mudik orang bergantian memesan tiwul di warung milik Sri ini.

Penjual tiwul, Sri, menuturkan, tiwul yang dijual di warung miliknya ini memiliki berbagai varian rasa. Ada nangka, gula aren, coklat, keju, dan pisang.

Dirinya menyebut, inovasi rasa itulah yang menjadi daya tarik bagi masyarakat Kota Semarang.

"Ini kan makanan zaman dulu, yang disini mungkin jarang bahkan tidak ada. Kalau di daerah saya, ini buat makanan pokok pengganti nasi. Dulunya tiwul dimakan sama sayur. Sekarang sudah ada kemajuan, ada inovasi rasa," jelas Sri kepada Kompas.com, Selasa (7/3/2023).

Lebih jelas Sri mengatakan, perlu waktu yang cukup lama untuk membuat tiwul. Sebelum menjadi adonan kukus, Sri harus mengeringkan singkong selama 2 minggu hingga 1 bulan lebih agar menjadi tepung singkong atau gaplek.

Baca juga: Kisah Widyo, Pemilik Bolang-Baling Legendaris yang Bertahan Sejak Tahun 1973 di Kota Semarang

Lantas, tepung tersebut dicampur dengan percikan air secukupnya, sehingga bisa membentuk gumpalan berupa butiran-butiran kecil.

"Setelah itu baru ditambahkan rasa, lalu dikukus. Kalau airnya sudah mendidih, dikukus 10 menit cukup," terang perempuan kelahiran Solo itu.

Dirinya menyebut, dalam satu hari, Sri bisa menghabiskan 50 hingga 60 porsi tiwul. Atau sekitar 10 kilogram tepung singkong.

Tak perlu merogoh kocek yang mahal, satu porsi tiwul dijual dengan harga Rp 13.000 hingga Rp 15.000, tergantung rasa yang dipilih.

"Sekarang yang lagi populer rasa nangka dan gula aren. Peminatnya malah banyak anak-anak remaja, orang tua juga ada," ucap dia.

Selain menjual tiwul, Sri juga menjual beberapa makanan lain seperti intip ketan, nasi ayam, dan es jelly. Untuk jam operasionalnya, buka mulai pukul 09.00 sampai 17.00 WIB.

Baca juga: Mencicipi Pedasnya Karedok Leunca Legendaris Warung Nasi Ibu Imas di Bandung...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com