Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi KKB Membabi Buta Menembaki TNI, Praka Jumardi Gugur Saat Ingin Menolong Warga

Kompas.com - 04/03/2023, 11:39 WIB
Dhias Suwandi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kontak tembak terjadi di Distrik Meagabume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, pada Jumat (3/3/2023).

Dalam peristiwa tersebut menyebabkan satu orang warga tewas, satu anggota TNI gugur dan enam warga mengalami luka tembak.

Komandan Korem 172/PVB Brigjen Sugeng Widodo mengungkapkan bahwa kejadian tersebut bermula pada Jumat pukul 06.45 WIT.

Saat itu, kelompok kriminal bersenjata (KKB) tiba-tiba menyerang personel Satgas Raider Batalyon 303.

Baca juga: KKB Tembak Warga Sipil dan TNI di Puncak, Praka Jumardi Gugur Saat Evakuasi Korban, Kapendam: Tim Diadang lalu Ditembak

Sugeng menyebut, KKB melepaskan tembakan tidak terarah dalam jumlah yang cukup banyak.

"Mulai dari pagi, Batalyon 303 telah terjadi kontak tembak yang disebabkan di sana ada kelompok yang berseberangan itu membawa senjata dan menembak anggota kami yang ada di Sinak dengan membabi buta," ujar Sugeng, di Ilaga, Puncak, Jumat.

Serangan tersebut, sama sekali tidak mengenai personel TNI yang ada di lokasi kejadian.

Tetapi tidak lama berselang, diketahui ada seorang ibu yang terkena tembakan.

"Salah satu dari tembakan itu mengenai masyarakat, dalam hal ini mama-mama yang ada di sana," kata dia.

Mengetahui situasi tersebut, personel Batalyon 303 mencoba mengevakuasi korban yang diketahui bernama Tarina Murib ke tempat yang lebih aman dan diberikan penanganan medis.

Tetapi, di saat evakuasi, KKB kembali melepaskan tembakan dan menyebabkan salah satu anggota bernama Praka Jumardi tertembak.

"Kemudian saat kontak tembak berhenti, anggota kami berusaha membantu mama-mama yang tertembak untuk dievakuasi dan diobati. Rupanya saat mengevakuasi, salah satu anggota kami justru kena tembak di bagian kiri," kata Sugeng.

Baca juga: Praka Jumardi Gugur Ditembak KKB Saat Evakuasi Warga Sipil di Puncak, Jenazah Akan Dipulangkan ke Bone

Akibat luka tersebut, Praka Jumardi mengalami luka yang parah dan terlambat memperoleh pertolongan sehingga nyawanya tidak bisa diselamatkan.

"Kondisinya kritis dan muntah darah, setelah kami evakuasi ke pos dan begitu dokter datang, (korban anggota) sudah tidak tertolong lagi sehingga dinyatakan dokter sudah tidak ada," kata dia.

 

Kemudian pada Jumat siang, jenazzah Praka Jumardi dievakuasi ke Mimika dan selanjutnya akan diterbangkan ke Bone, Sulawesi Selatan.

Mengenai situasi di lokasi kejadian, Sugeng memastikan personel TNI-Polri terus bersiaga dan melakukan patroli agar KKb tidak berulah lagi di daerah tersebut dan masyarakat bisa kembali melakukan aktivitasnya dengan tenang.

"Aparat kami sedang melaksanakan patroli, ada juga yang konsolidasi untuk mengembalikan situasi kembali kondusif," ucap dia.

Diberitakan sebelumnya, KKB diduga menembak warga dan anggota TNI di Kampung Pamebut, Distrik Yugumuak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Jumat (3/3/2023).

Baca juga: Pasca-penembakan 4 Anggota TNI, Bupati Yahukimo Sebut Ancaman KKB Makin Serius

Total ada delapan orang yang menjadi korban, rinciannya enam orang mengalami luka tembak dan dua meninggal dunia.

Dua korban meninggal adalah seorang ibu bernama Tarina Murib dan seorang prajurit TNI Praka JM.

"Terjadi penembakan terhadap warga sipil, ada enam warga luka tembak dan satu ibu meninggal atas nama Tarina Murib," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, di Jayapura, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com