Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pekerja Tewas di Blok Rokan, Berawal dari Tolong Teman Jatuh ke Tangki Limbah

Kompas.com - 26/02/2023, 15:25 WIB
Idon Tanjung,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Menanggapi hal ini, Arum Tri Pusposari selaku PR & Legal Manager PT PPLI mengaku, pihaknya masih melakukan investigasi.

"Investigasi juga mencakup hal (dugaan keracunan) tersebut. Kandungan dalam cairan (limbah) akan diidentifikasi," kata Arum saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApps, Minggu.

Saat ditanya terkait SOP, pihaknya akan mendalaminya.

Baca juga: Kronologi 3 Pekerja Tewas Jatuh ke Dalam Kontainer Limbah di PT Pertamina Hulu Rokan

Arum mengakui, berdasarkan pantauan CCTV, memang tampak terlihat adanya upaya para pekerja ingin saling membantu rekan kerjanya tanpa memikirkan risiko yang terjadi.

"Insiden ini menjadi bahan evaluasi serius di internal kami, dan pembekalan berharga buat SDM kami untuk benar-benar mengikuti SOP yang telah ditentukan," kata Arum.

Kasus tewasnya tiga orang pekerja sekaligus, memang berawal dari dua orang yang menolong satu pekerja yang diduga keracunan limbah dan masuk ke dalam tangki.

Menurut Psikolog dari Universitas Islam Riau (UIR) di Kota Pekanbaru, Yanwar Arief, tanpa sadar bahwa ketika menolong itu bisa membahayakan si penolong.

"Reflek tanpa menggunakan SOP atau peralatan keselamatan kerja, kemudian menolong korban yang jatuh hingga menjadi korban lanjutan," kata Yanwar saat diwawancarai wartawan, Minggu.

Baca juga: Jatuh ke Dalam Kontainer Limbah di PT Pertamina Hulu Rokan, 3 Pekerja Tewas

Dekan psikolog UIR, ini menyebut bahwa secara umum kecelakaan kerja terjadi karena faktor lingkungan, faktor peralatan, dan juga faktor manusia.

Faktor manusia ini kaitannya dengan faktor psikologi seperti kelelahan, ceroboh, dan lain-lain.

"Pada kasus ada kecelakaan kerja, kemudian ada yang menolong ikut juga menjadi korban kecelakaan dapat disebabkan kepanikan, sehingga kurang pertimbangan resiko. Dapat juga karena yang celaka adalah kawan dekat atau memiliki hubungan yanh sangat dekat, sehingga pertimbangan bahaya pun kurang.

Ditambah juga memang peralatan dan lingkungan kerja yang kurang aman," ujar Yanwar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com