Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pekerja Tewas di Blok Rokan, Berawal dari Tolong Teman Jatuh ke Tangki Limbah

Kompas.com - 26/02/2023, 15:25 WIB
Idon Tanjung,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Tiga orang pekerja tewas dalam tangki atau kontainer limbah di arel PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau.

Ketiga korban, masing-masing bernama Hendri (54), Ade (37) dan Dedi (44). Mereka ditemukan mengapung di dalam tangki limbah dengan kondisi tewas.

Ketiga korban merupakan pekerja dari PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), subkontraktor PT PHR di Rohil.

Baca juga: Polisi Bongkar Tambang Emas Ilegal di Riau, 66 Rakit Dihancurkan, Tak Ada yang Ditangkap

Detik-detik kejadian itu terekam kamera CCTV disekitar lokasi.

Dari video yang dilihat Kompas.com, Minggu (26/2/2023), salah seorang pekerja tampak berada di atas tangki limbah.

Lalu, pekerja membuka helm dan tidak menggunakan masker, masuk ke dalam tangki limbah.

Tak lama kemudian, korban naik ke atas dan bergantung pada besi. Namun, korban tampak langsung pingsan dan jatuh ke dalam tangki limbah.

Melihat korban jatuh, datang dua orang rekannya langsung masuk ke dalam tangki limbah untuk menolong.

Baca juga: Pertamina Hulu Rokan Diminta Lebih Selektif Jaring Mitra Kerja Usai Pekerja Tewas Kecelakaan Kerja

Namun, ketiganya tidak kunjung muncul ke permukaan hingga ditemukan tewas.

Dari kejadian tersebut, tangki cairan limbah yang dimasuki ketiga korban, diduga mengandung racun.

 

Menanggapi hal ini, Arum Tri Pusposari selaku PR & Legal Manager PT PPLI mengaku, pihaknya masih melakukan investigasi.

"Investigasi juga mencakup hal (dugaan keracunan) tersebut. Kandungan dalam cairan (limbah) akan diidentifikasi," kata Arum saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApps, Minggu.

Saat ditanya terkait SOP, pihaknya akan mendalaminya.

Baca juga: Kronologi 3 Pekerja Tewas Jatuh ke Dalam Kontainer Limbah di PT Pertamina Hulu Rokan

Arum mengakui, berdasarkan pantauan CCTV, memang tampak terlihat adanya upaya para pekerja ingin saling membantu rekan kerjanya tanpa memikirkan risiko yang terjadi.

"Insiden ini menjadi bahan evaluasi serius di internal kami, dan pembekalan berharga buat SDM kami untuk benar-benar mengikuti SOP yang telah ditentukan," kata Arum.

Kasus tewasnya tiga orang pekerja sekaligus, memang berawal dari dua orang yang menolong satu pekerja yang diduga keracunan limbah dan masuk ke dalam tangki.

Menurut Psikolog dari Universitas Islam Riau (UIR) di Kota Pekanbaru, Yanwar Arief, tanpa sadar bahwa ketika menolong itu bisa membahayakan si penolong.

"Reflek tanpa menggunakan SOP atau peralatan keselamatan kerja, kemudian menolong korban yang jatuh hingga menjadi korban lanjutan," kata Yanwar saat diwawancarai wartawan, Minggu.

Baca juga: Jatuh ke Dalam Kontainer Limbah di PT Pertamina Hulu Rokan, 3 Pekerja Tewas

Dekan psikolog UIR, ini menyebut bahwa secara umum kecelakaan kerja terjadi karena faktor lingkungan, faktor peralatan, dan juga faktor manusia.

Faktor manusia ini kaitannya dengan faktor psikologi seperti kelelahan, ceroboh, dan lain-lain.

"Pada kasus ada kecelakaan kerja, kemudian ada yang menolong ikut juga menjadi korban kecelakaan dapat disebabkan kepanikan, sehingga kurang pertimbangan resiko. Dapat juga karena yang celaka adalah kawan dekat atau memiliki hubungan yanh sangat dekat, sehingga pertimbangan bahaya pun kurang.

Ditambah juga memang peralatan dan lingkungan kerja yang kurang aman," ujar Yanwar.

 

Disnaker turun tangan

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau turun tangan atas kecelakaan kerja di wilayah Blok Rokan.

Kepala Disnakertrans Riau, Imron Rosyadi menyebut, pada Sabtu (25/2/2023), pihaknya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama pihak EHS PT PHR dan Supervisor PT PPLI

Selanjutnya, akan dilakukan pemeriksaan saksi-saksi.

"Saksi-saksi dijadwalkan diperiksa lebih lanjut pada hari Senin 27 Februari 2023, di kantor Disnakertrans Riau," kata Imron dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu.

Baca juga: Pertamina Ungkap Kronologi Kebakaran Lokasi Pengerjaan Penggantian Pipa BBM di Surabaya

Setelah pemeriksaan saksi, kata dia, dilanjutkan gelar perkara dengan instansi terkait dan penetapan tersangka dalam kejadian tersebut

Terkait kejadian kecelakaan kerja yang kembali terulang di Blok Rokan ini, Imron menginstruksikan kepada seluruh perusahaan di Riau untuk melaksanakan peraturan perundang-undangan di bidang K3 yang akan dituangkan dalam bentuk surat tertulis.

"Kemudian, menugaskan pegawai pengawas ketenagakerjaan untuk melakukan pemeriksaan pelaksanaan norma K3 di seluruh tempat kerja," kata Imron.

Sebagaimana diberitakan, tiga orang pekerja  tewas di dalam tangki atau kontainer limbah

di area PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, Jumat (24/2/2023).

Ketiga korban merupakan pekerja dari PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), subkontraktor PT PHR di Rohil.

Kapolres Rohil AKBP Andrian Pramudianto menyebut, ketiga pekerja meninggal dunia bernama Hendri (54) bekerja sebagai PMCOW, Ade (37) sebagai Operator Dewatring, dan Dedi (44) sebagai Operator Evaporator.

"Tiga korban ini terjatuh ke dalam kontainer limbah yang menyebabkan meninggal dunia," kata Andrian dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (25/2/2023).

Baca juga: Kebakaran di Lokasi Penggantian Pipa, Pertamina Pastikan Tak Ganggu Distribusi BBM di Surabaya

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Rohil AKP Reza Fahmi menambahkan, ketiga pekerja meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).

Lokasinya di CMTF Balam Selatan, Kecamatan Bangko Pusako, Rohil. Ketiga korban terjatuh ke dalam kontainer limbah saat sedang bekerja.

"Jenazah korban sudah dibawa ke klinik untuk divisum," sebut Reza.

 

Reza mengatakan, ketiga pekerja itu ditemukan mengapung di dalam kontainer berisi cairan limbah. Ketiganya masih memakai atribut kerja.

Polisi kemudian melakukan olah TKP pada kasus kecelakaan kerja tersebut.

PT PPLI menyatakan saat ini melakukan investigasi terkait kecelakaan kerja tiga pekerja tersebut.

"Sehubungan dengan insiden yang terjadi di lokasi Balam, Kelurahan Bangko Bakti, Rohil,  PPLI saat ini dibantu oleh PHR dan SKKMigas masih melakukan investigasi," kata Arum Tri Pusposari selaku PR & Legal Manager PT PPLI dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu.

Baca juga: Kebakaran di Lokasi Penggantian Pipa, Pertamina Pastikan Tak Ganggu Distribusi BBM di Surabaya

Arum menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada jam istirahat, dimana tidak ada jadwal kegiatan untuk berada dalam area kejadian.

Karena itu, pihaknya sedang mendalami motif dari para korban sehingga insiden tersebut bisa terjadi.

"Untuk para pekerja PPLI yang meninggal dunia, atas nama jajaran direksi dan manajemen PPLI beserta seluruh karyawan, kami menyampaikan duka cita mendalam," ucap Arum.

Selanjutnya, pihaknya mengaku telah berkordinasi dan menyampaikan informasi tersebut kepada pihak keluarga korban.

"Kami terus melakukan pendampingan terhadap keluarga, dan telah menyiapkan santunan kepada keluarga almarhum," tutup Arum.

Baca juga: Jatuh ke Dalam Kontainer Limbah di PT Pertamina Hulu Rokan, 3 Pekerja Tewas

Sementara itu, pihak Hubungan Masyarakat (Humas) PT PHR, Yulia Rinta Wati saat dikonfirmasi Kompas.com, menyebut bahwa ketiga korban itu merupakan pekerja rekanan PHR.

"Tanggapan kecelakaan ini silakan kontak pihak PT PPLI," singkat Rinta melalui pesan WhatsApp, Sabtu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com