KOMPAS.com - HPS (22), seorang ibu asal Desa Meang, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) melahirkan bayinya di pinggir jalan desa pada Minggu (19/2/2023).
HPS terpaksa melahirkan di pinggir jalan lantaran akses menuju Puskesmas dan rumah sakit sangat jauh.
Bayi laki-lakinya itu sempat dibawa ke klinik terdekat kemudian dirujuk ke rumah sakit.
Namun, bayi tersebut tidak tertolong hingga dinyatakan meninggal pada Senin (20/2/2023).
Sedangkan sang ibu, kondisinya dalam keadaan baik dan masih dalam masa pemulihan.
Video saat Harni melahirkan di pinggir jalan, sempat menyebar di media sosial.
Baca juga: Duka Ibu di Lombok NTB, Terpaksa Melahirkan di Pinggir Jalan Desa hingga Bayinya Meninggal
Suami HPS, Riaji (27) mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sangat tiba-tiba.
Bayi yang dikandung sang istri lahir saat usia kandungan baru tujuh bulan.
"Kami ke ladang untuk bekerja seperti biasa, tiba-tiba istri saya kesakitan dan bilang akan melahirkan, saat itu saya panik, tak kami sangka istri melahirkan di pinggir jalan desa," ujar dia, Selasa.
Saat bayi laki-lakinya lahir di pinggir jalan, ambulans tidak bisa sampai ke lokasi istrinya melahirkan.
Sebab, akses jalan desa terputus setelah hujan besar dan banjir lumpur terjadi di kawasan Dusun Meang.
Karena ambulans tak bisa masuk, istrinya sempat ditandu mengunakan sarung oleh warga.
Mereka kemudian berjalan hingga 1,5 kilometer menuju lokasi ambulans.
Dari ambulans mereka harus menempuh jarak 2 kilometer lagi hingga sampai di klinik terdekat.
"Kami tandu istri pakai sarung, bergantian mengangkatnya dengan warga sekitar, dengan jarak 1,5 kilometer baru bisa dibawa ambulans, sampai di klinik, bidan sempat merawat hingga pagi hari namun merujuk istri dan anak saya ke Rumah Sakit Praya," cerita dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.