Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duka Ibu di Lombok NTB, Terpaksa Melahirkan di Pinggir Jalan Desa hingga Bayinya Meninggal

Kompas.com - 22/02/2023, 05:15 WIB
Fitri Rachmawati,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Seorang ibu muda bernama Harni Permata Sari (23), warga Dusun Meang, Sekotong, Lombok Barat harus kehilangan bayi laki-lakinya setelah melahirkan di pinggir jalan desa yang jauh dari Puskesmas dan rumah sakit.

Buah hati Harni meninggal dunia di RSUD Praya, Lombok Tengah, Senin (20/2/2023) sehari setelah dilahirkan di pinggir jalan pada Minggu (19/2/2023).

Video saat Harni melahirkan di pinggir jalan, sempat menyebar di media sosial.

Baca juga: Warga Pedalaman Lombok Barat Ditandu 2,5 Kilometer Menuju Puskesmas, Lewati Perbukitan

Suami Harni, Riaji (27) merasakan duka mendalam lantaran harus merelakan bayi mereka.

"Bayi kami sudah meninggal kemarin dan sudah dimakamkan, istri saya sehat dan masa pemulihan saat ini," kata Riaji saat ditemui di rumah orangtuanya, Desa Batujai, Lombok Tengah, Selasa (21/2/2023).

Riaji mengatakan, kejadian ini menjadi pukulan berat bagi dirinya dan sang istri.

"Nasib kami harus kehilangan lagi untuk keempat kalinya, anak pertama hingga ketiga, istri saya keguguran, ini adalah bayi keempat yang merupakan harapan kami, tapi juga meninggalkan kami lagi," katanya lirih.

Baca juga: Kronologi Bayi 3 Bulan di Manggarai Tewas Ditabrak Pikap Saat Digendong Ibunya

Menurut Riaji, peristiwa tersebut terjadi sangat tiba-tiba. Bayi yang dikandung sang istri lahir saat usia kandungan Harni baru tujuh bulan.

"Kami ke ladang untuk bekerja seperti biasa, tiba-tiba istri saya kesakitan dan bilang akan melahirkan, saat itu saya panik, tak kami sangka istri melahirkan di pinggir jalan desa," ujar dia.

Akses jalan desa rusak

Ilustrasi bayi SHUTTERSTOCK/PAULAPHOTO Ilustrasi bayi

Saat bayi laki-lakinya lahir di pinggir jalan, ambulans tidak bisa sampai ke lokasi tempat Harni melahirkan.

Sebab akses jalan desa terputus setelah hujan besar dan banjir lumpur terjadi di kawasan Dusun Meang.

Karena ambulans tak bisa masuk, Harni ditandu mengunakan sarung oleh warga.

Mereka kemudian berjalan hingga 1,5 kilometer menuju lokasi ambulans. Dari ambulans mereka harus menempuh jarak 2 kilometer lagi hingga sampai di klinik terdekat.

Baca juga: Dengar Suara Tangisan Tengah Malam, Pemilik Warung Kopi Temukan Bayi di Depan Rumah

"Kami tandu istri pakai sarung, bergantian mengangkatnya dengan warga sekitar, dengan jarak 1,5 kilometer baru bisa dibawa ambulans, sampai di klinik, bidan sempat merawat hingga pagi hari namun merujuk istri dan anak saya ke Rumah Sakit Praya," cerita Riaji.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com