Riaji mengatakan, bayinya tidak menangis keras seperti bayi lainnya. Suara sang bayi bahkan tersendat seperti orang yang kesulitan bernapas.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 21 Februari 2023
Bayi Riaji sempat dirawat di RSUD Praya Lombok Tengah. Namun kondisinya memburuk hingga meninggal dunia.
"Ya bayinya sempat dirawat di ruang NICU RSUD Praya Lombok Tengah ini, setelah kami mendapat rujukan dari klinik keluarga Medika Sekotong, Lombok Barat, kami menerima dan memberi pertolongan pada bayi tersebut karena kondisinya memburuk," terang Humas RSUD Praya, Taufik Akbar, Selasa (21/2/2023).
Dia menjelaskan, sang bayi dirujuk ke rumah sakit dalam kondisi sesak napas. Pihak rumah sakit mengaku telah berupaya memberikan pelayanan terbaik.
"Namun takdir berkata lain, bayinya tak mampu bertahan hidup, meninggal kemarin, Senin (20/2/2023), keluarga langsung membawa jenazahnya pulang termasuk ibunya ikut pulang," terang Taufiq.
Baca juga: Pelajar yang Buang Bayi di Puskesmas Batuan Sumenep Tak Ditahan, Polisi: Dia Masih Drop
Dokter spesialis anak yang menangani sang bayi, dr. Putu Diah Vedaswari membenarkan kondisi bayi dalam kondisi memburuk, meski telah mendapat pertolongan maksimal.
"Memang kondisinya sudah memburuk, pertama karena bayinya prematur, yang kedua tidak mendapatkan pelayanan persalinan yang ideal karena lahirnya di jalan, jadi tidak ada perawatan bayi usai lahir," terang dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.