Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Sopir Angkot Geruduk Kantor Gubernur Maluku, Protes Pembangunan Lapak hingga Transportasi "Online"

Kompas.com - 22/02/2023, 15:27 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com- Ratusan sopir angkutan kota (Angkot) berbagai jurusan yang tergabung dalam Asosiasi Sopir Angkot Kota (ASKA) Ambon menggeruduk Kantor Gubernur Maluku untuk menggelar unjuk rasa, Rabu (22/2/2023).

Mereka memprotes pembangunan lapak pedagang di area Terminal Mardika Ambon yang dinilai merugikan para sopir.

Baca juga: Sopir Angkot di Ambon Mogok Massal, Penumpang Terlantar

Ratusan sopir angkot ini juga mempersoalkan pemberian izin operasi kepada jasa transportasi online dengan tarif lebih murah.

Hal itu dinilai sangat merugikan para sopir. Massa juga menyoroti mengenai pembatasan BBM bagi para sopir.

Sebelum menggeruduk kantor gubernur Maluku, ratusan sopir ini terlebih dahulu melakukan aksi mogok massal di kawasan Lapangan Merdeka Ambon dan juga di kawasan Gong Perdamaian Dunia.

Setelah itu mereka langsung menyerbu kantor gubernur Maluku yang saat itu dijaga petugas Satpol PP.

Baca juga: Tolak Kebijakan Satu Arah di Kayutangan, Sopir Angkot di Kota Malang Demo di Balai Kota

Dalam aksi tersebut, para sopir angkot secara bergantian menyampaikan orasinya sambil menuntut gubernur Maluku Murad Ismail untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Kami minta kepada Bapak Gubernur Maluku keluar temui kami dan jelaskan semua masalah ini, anda jangan duduk di ruangan saja ayo temui kami,” teriak Ketua ASKA Ambon Paulus Nikijuluw saat menyampaikan orasinya, Rabu.

Para sopir ini menilai langkah Pemprov Maluku membangun lapak pedagang di dalam Terminal Mardika telah mematikan para sopir angkot.

Mereka juga menuding bahwa pembangunan lapak tersebut hanya untuk kepentingan para pejabat Pemprov Maluku.

Dalam orasinya, para sopir angkot juga mengritik pemerintah Maluku yang memberikan izin operasi bagi perusahan jasa transportasi online di Kota Ambon.

“Kami sudah cek ke Pemkot Ambon soal pembangunan lapak dan izin transportasi online dan itu ternyata bukan dari pemkot tapi dari Pemrov Maluku, untuk lapak di terminal itu kan sudah dibongkar tapi herannya dibangun kembali,” kata Paulus.

Baca juga: Semrawutnya Jalan Jatinegara Barat: Angkot Berhenti di Tengah Jalan, Pengendara Motor Serobot Trotoar dan Busway

Para pendemo juga menyampaikan kekesalan mereka karena masalah tersebut telah disampaikan berulang kali ke Pemprov Maluku tapi tidak pernah ditanggapi.

“Nanti kalau mau dekat-dekat pemilu baru butuhkan suara kami, jangan harap lagi suara kami pokoknya ganti pemimpin kalau modelnya begini,” teriak pendemo.

Para demonstran juga mengancam akan terus melakukan aksi mogok apabila tuntutan mereka tidak segera direaliasi.

“Kalau sampai masalah ini tidak diselesaikan, kami akan terus lakukan demo dan aksi mogok,” ancam para pendemo.

Setelah lebih dari satu jam berunjuk rasa, Asisten II Setda Maluku Mekyal Ponto kemudian menemui para sopir angkot, namun kedatangannya ditolak oleh massa aksi.

“Kami tidak menerima anda, kami ingin menemui gubernur Maluku atau Sekda. Ayo bubar dan mari kita tutup jalan, gubernur tidak mau menemui kami,” teriak mereka. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Regional
Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Regional
Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Regional
Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Regional
Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Kilas Daerah
Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Regional
Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Regional
Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Regional
Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Regional
Warga Pesisir Lampung Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Warga Pesisir Lampung Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Regional
Antisipasi Kebocoran PAD, Dishub Kota Serang Terapkan Skema E-Parkir

Antisipasi Kebocoran PAD, Dishub Kota Serang Terapkan Skema E-Parkir

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
WNA Ilegal Masuk Indonesia via Tanjung Balai Diserahkan ke Kejaksaan

WNA Ilegal Masuk Indonesia via Tanjung Balai Diserahkan ke Kejaksaan

Regional
Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Regional
Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com