Lalu bagaimana upaya pemerintah?
“Puskesmas ada membantu soal gizi anak saya. Rutin diberi obat dan penambahan gizi,” terangnya.
Dia juga menyebutkan dukungan masyarakat untuk putranya dan keluarganya.
“Masyarakat mendukung saya, memberi semangat. Agar saya terus berupaya kesembuhan anak saya. Allah SWT maha baik, semoga anak saya bisa sembuh,” katanya.
Selama setahun lebih pula dia kerap ke rumah sakit. Untuk bekerja penuh waktu memenuhi kebutuhan keluarga, M Ikhsandi tak bisa.
“Saya tidak berani ambil pekerjaan rumah orang dari pertama sampai selesai. Karena pasti pada waktunya saya harus libur kerja, untuk bawa anak saya ke rumah sakit,” katanya.
Baca juga: Kisah Pilu Bocah 1 Tahun di Manggarai Barat Idap Hidrosefalus, Keluarga Tak Punya Biaya Berobat
Dampaknya penghasilan keluarga menurun drastis. Itu pula yang membuatnya kesulitan biaya pendampingan selama di rumah sakit.
“Apa pun akan saya lakukan demi anak saya,” katanya.
Sang putra sehari-hari tak bisa bergerak. Bahkan untuk seulas senyum dan tawa pun dia tak mampu.
“Saya lihat, kepalanya sudah mengecil sekarang dari sebelumnya. Ini kabar baik bagi saya,” terangnya.
Dia bersyukur pada sang pencipta, menggerakan hati masyarakat Indonesia untuk membantu putranya. “Hanya Allah yang akan membalas kebaikan semua,” pungkasnya.
Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu Teuku Achmad Rayan, bocah penderita bocor jantung hingga hidrosepalus yang akan menjalani operasi kedelapan.
Anda bisa mengirimkan donasi dengan klik di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya