Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negosiasi Tak Kunjung Berhasil, TNI-Polri Siapkan Operasi Penegakan Hukum Bebaskan Pilot Susi Air

Kompas.com - 16/02/2023, 16:11 WIB
Dhias Suwandi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MIMIKA, KOMPAS.com - Otoritas keamanan TNI dan Polri mempersiapkan operasi penegakan hukum dalam upaya membebaskan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Merthens, yang sedang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Hal ini dilakukan setelah upaya negosiasi tidak membuahkan hasil.

Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa menegaskan, saat ini ada upaya pendekatan persuasif agar kelompok Egianus Kogoya menyerahkan Kapten Philip. Namun, hal tersebut memiliki batas waktu.

"Sampai dengan saat ini, upaya yang dilakukan terhadap penyelematan Philip masih dilakukan pendekatan dialog oleh tokoh-tokoh masyarakat, agama dan pemerintah daerah. Namun, dalam hal ini mengingat waktu sudah berjalan dalam beberapa hari, kami dari TNI-Polri juga punya standar operasi yang harus kita jalankan dalam penegakan hukum agar persoalan ini tidak berlarut, yaitu ada batas waktunya," ujarnya di Mimika, Kamis (16/2/2023).

Baca juga: Sebar Foto dan Video, KKB Egianus Kogoya Klaim Sandera Pilot Susi Air

Pangdam menyebut, batas waktu yang dimaksud tidak bisa disampaikan kepada publik, termasuk juga dengan seluruh detail operasi penegakan hukum tersebut.

Namun, ia secara tegas menyatakan bahwa seluruh aspek yang diperlukan untuk melaksanakan operasi tersebut telah disiapkan guna menyelamatkan Kapten Philip.

"Saya tidak bisa sampaikan batas waktunya di sini, karena ini adalah merupakan suatu hal yang harus kita rahasiakan. Tetapi saya sampaikan, apabila tiba waktunya, maka TNI-Polri akan melaksanakan penegakan hukum secara terukur dan terpilih, serta terarah. Kita sudah siap, prajurit, baik TNI maupun Polri, yang terpilih dan terseleksi dalam menjalankan tugasnya melaksanakan penegakan hukum," tuturnya.

Baca juga: Personel Gabungan Tak Temukan KKB dan Pilot Susi Air di Distrik Paro, Nduga

Selain itu, seluruh langkah yang diambil dalam upaya menyelematkan Kapten Philip dipastikannya selalu diketahui oleh Kedutaan Besar Selandia Baru di Jakarta, termasuk rencana operasi penegakan hukum.

"Kegiatan kita ini juga, kami melakukan koordinasi dengan staf Kedutaan Selandia Baru, sampai saat ini komunikasi berjalan baik dan Wakil Duta Besar Selandia Baru sangat mendukung apa yang dilakukan TNI-Polri. Namun, upaya penyelamatan nyawa pilot Philip Mark Merthens ini menjadi prioritas," kata Saleh.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Palembang Dikepung Asap, Jam Belajar Sekolah Dimundurkan

Palembang Dikepung Asap, Jam Belajar Sekolah Dimundurkan

Regional
Pegawai Kejaksaan di Maluku Tewas Ditabrak Minibus, Polisi Tahan Sopir

Pegawai Kejaksaan di Maluku Tewas Ditabrak Minibus, Polisi Tahan Sopir

Regional
Viral Tugu Lilin Pajang di Solo Lenyap, Ternyata Tertabrak Truk Pengangkut Ayam

Viral Tugu Lilin Pajang di Solo Lenyap, Ternyata Tertabrak Truk Pengangkut Ayam

Regional
Projo NTB Berharap DPP Projo Arahkan Dukungan ke Prabowo Subianto

Projo NTB Berharap DPP Projo Arahkan Dukungan ke Prabowo Subianto

Regional
Coba Masuk Gedung Sate, Massa Mahasiswa Bakar Spanduk dan Lempar Botol

Coba Masuk Gedung Sate, Massa Mahasiswa Bakar Spanduk dan Lempar Botol

Regional
Tak Diundang Rapat Komisi II DPR RI Bersama Para Petambak Karimunjawa, Warga Terdampak Pencemaran Nekat Hadir ke Semarang

Tak Diundang Rapat Komisi II DPR RI Bersama Para Petambak Karimunjawa, Warga Terdampak Pencemaran Nekat Hadir ke Semarang

Regional
Kesal Tak Diberi Rp 50.000, 2 Preman Tusuk Pekerja Pasar di Palembang

Kesal Tak Diberi Rp 50.000, 2 Preman Tusuk Pekerja Pasar di Palembang

Regional
Pabrik Rumahan Tembakau Gorila di Cimahi Dibongkar, Omzetnya Rp 100 Juta Tiap Bulan

Pabrik Rumahan Tembakau Gorila di Cimahi Dibongkar, Omzetnya Rp 100 Juta Tiap Bulan

Regional
Ketahuan Curi Uang Pedagang, Residivis Copet di Palembang Tusuk Bokong Korban

Ketahuan Curi Uang Pedagang, Residivis Copet di Palembang Tusuk Bokong Korban

Regional
Kota Jambi Mulai Tertutup Kabut Asap Kebakaran Lahan dari Sumsel

Kota Jambi Mulai Tertutup Kabut Asap Kebakaran Lahan dari Sumsel

Regional
Edarkan Uang Palsu, 2 Warga Bima Diringkus Polisi Saat Akan Kabur

Edarkan Uang Palsu, 2 Warga Bima Diringkus Polisi Saat Akan Kabur

Regional
Tiga ASN di Kota Semarang Ketahuan Tak Netral, Ada yang Dipecat

Tiga ASN di Kota Semarang Ketahuan Tak Netral, Ada yang Dipecat

Regional
Jelang Pemilu 2024, Menag Yaqut Minta Agama Tak Ditunggangi Aktor-aktor Poltik

Jelang Pemilu 2024, Menag Yaqut Minta Agama Tak Ditunggangi Aktor-aktor Poltik

Regional
Semarang Ranking Ke-5 Biaya Hidup Tertinggi di Indonesia, Ini Kata Anak Muda Kota Lumpia

Semarang Ranking Ke-5 Biaya Hidup Tertinggi di Indonesia, Ini Kata Anak Muda Kota Lumpia

Regional
Pelajar Jadi Pelaku Vandalisme di Kota Solo, Tinggalkan Jejak Nama hingga Pengakuan Cinta

Pelajar Jadi Pelaku Vandalisme di Kota Solo, Tinggalkan Jejak Nama hingga Pengakuan Cinta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com