MAGELANG, KOMPAS.com - DDS atau Dhio (22), disebut menangis saat diperiksa oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (15/2/2023).
Seperti diketahui, DDS merupakan pelaku yang sudah membunuh satu keluarganya Desa Mertoyudan, pada November 2022 menggunakan sianida.
DDS menjalani pemeriksaan setelah penyidik Polresta Magelang melimpahkan berkas perkara, barang bukti, termasuk tersangka.
Baca juga: Di Kajari, Tersangka DDS Menangis Ceritakan Kronologi Saat Bunuh Keluarganya
Kuasa hukum DDS, Satria Budhi menuturkan, pelimpahan ini merupakan tahap 2 ke Kejari Kabupaten Magelang, dan dinyatakan lengkap (P-21).
"Diceritakan semua oleh tersangka ini walaupun dia saya lihat agak sedikit menangis juga, mungkin menyesali perbuatannya," ungkap Satria, di Kejari Kabupaten Magelang, Rabu (15/2/2023).
Satria melanjutkan, selama pemeriksaan itu, DDS atau Dhio menangis kemungkinan karena teringat pembunuhan yang dilakukannya.
Mungkin dia juga shock juga karena orangtuanya sendiri dan kakak kandungnya meninggal karena ulah dia sendiri yang meracun," lanjut Satria.
Satria mengatakan, DDS ditanya mulai dari identitas, proses pembunuhan termasuk pembelian racun, dan percobaan sekitar sepekan sebelum keluarganya benar-benar dieksekusi.
"Untuk pelimpahan tadi, (DDS) ditanya identitasnya, kemudian ditanya terkait proses hingga terjadi pembunuhan mulai dari pesan racun dan ada 2 kali percobaan. Percobaan pertama gagal, yang kedua berhasil," ungkap Satria.
DDS menceritakan secara gamblang proses dia memberi racun kepada ayah, ibu, dan saudaranya hingga tewas dan dibawa ke rumah sakit. Menurut kuasa hukum, DDS trauma atas insiden tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.