KOMPAS.com - DDS alias Dhio (22) pelaku pembunuh satu keluarga di Magelang, Jawa Tengah ternyata menggunakan zat kimia jenis sianida untuk melancarkan aksinya.
Ia memasukkan zat sianida setelah gagal meracuni ayah, ibu, dan kakaknya menggunakan arsenik.
Plt Kapolresta Magelang, AKBP Muchamad Sajarod Zakun, mengatakan DDS mulai merencanakan aksinya sejak Selasa, 15 November 2022.
Dua hari setelah itu, yakni 17 November 2022, ia membeli racun golongan arsenik secara online seharga Rp 450.000.
Baca juga: Sebelum Bunuh Keluarganya, DDS Simpan Arsenik dan Sianida di Dalam Mobil Rental
Enam hari kemudian racun tersebut ia gunakan untuk meracuni korban dengan mencampurkannya di dalam es dawet.
"Yang bersangkutan memiliki niat dan perencanaan untuk melakukan percobaan pembunuhan. Hari Kamis kemarin (17/11/2022), yang bersangutan belanja salah satu zat kimia yang berupa arsenik dengan harga Rp 450 ribu melalui online dan digunakan pada rabu 23 November," kata Sajarod pada Kamis (1/12/2022).
"Itu dicampurkan ke dalam minuman es dawet," tambah dia.
Namun percobaan pertama DDS ternyata gagal. Efek samping dari racun yang ia gunakan ternyata hanya menyebabkan mual dan muntah.
"Kebetulan es dawet itu disajikan untuk empat orang, salah satu adalah pakdhenya (paman). Namun, dosisnya rendah sehingga tidak sampai menimbulkan korban meninggal dunia dan hanya menimbulkan efek muntah dan mual-mual," kata Sajarod.
Baca juga: DDS Bunuh Keluarganya Belajar dari Kasus Munir, Kopi Sianida Mirna dan Sate Sianida Bantul
Setelah percobaan pertama gagal, akhirnya DDS mencoba mencari tahu di internet tentang zat kimia lain yang bisa digunakan untuk meracuni keluarganya itu.
"Maka yang bersangkutan browsing mencari zat kimia lain, yakni sianida," kata Sajarod.
Sama seperti sebelumnya, DDS juga membeli sianida secara online. Sianida itu ia beli seharga Rp 750.000 pada 17 November 2022.
"Yang bersangkutan pada tanggal 17 November beli secara online dengan harga Rp 750.000 dan digunakan pada hari Senin, 28 November," ujar Sajarod.
Sajarod mengatakan pihaknya akan mencari penjual Sianida tersebut untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
"Sedang dalam penyelidikan, kalau sudah ditemukan akan kita mintai keterangan terkait jual beli secara online dengan yang bersangkutan," pungkasnya.