Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebar Foto dan Video, KKB Egianus Kogoya Klaim Sandera Pilot Susi Air

Kompas.com - 14/02/2023, 22:22 WIB
Dhias Suwandi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MIMIKA, KOMPAS.com - Sebby Sambom yang mengklaimkan diri sebagai Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), menyebarkan video dan foto Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens yang sedang bersama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Dalam video tersebut, Egianus membuat pernyataan bahwa ia menyandera pilot setelah pesawat Susi Air mendarat di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari 2023.

Terdapat juga video yang menunjukan proses pembakaran pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY.

Baca juga: Pj Bupati Nduga Minta KKB Egianus Kogoya Bebaskan Pilot Susi Air

Kapten Philip dalam beberapa foto tampak menggunakan pakaian berbeda. Ada saat ia memakai celana panjang dengan jaket jeans, lalu di gambar lain ia memakai celana pendek dengan kaus hitam dan jaket jeans. Ia juga menggunakan topi rimba.

Egianus dalam video tersebut menyatakan menyandera Kapten Philip bukan untuk tebusan materi.

Baca juga: Pilot Philips Sudah Dibawa KKB Sebelum Pesawat Susi Air Dibakar di Nduga

Selain itu, Egianus juga mengancam akan menembak Kapten Philip apabila aparat TNI-Polri berusaha mengejar mereka.

"TNI-Polri jangan mengejar kami sampai Kulduruan (nama kurang jelas), kalau kejar pilot kami tembak," kata dia.

Selain itu, Egianus menyatakan tidak akan melepas pilot sampai tuntutannya dipenuhi.

Menurut dia, ia akan terus membawa sang pilot memutari Kabupaten Nduga untuk menghindari kejaran aparat keamanan.

"Saya akan bawa pilot ini putar terus ke 32 distrik," ucapnya.

Di beberapa potongan video, Kapten Philip Mark Merthens juga berbicara. Dengan bahasa Indonesia yang tidak terlalu lancar, ia menyatakan sedang disandera oleh Egianus Kogoya.

"OPM tangkap saya," kata Philip.

Respons Polda Papua

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyatakan, video dan foto yang disebarkan Sebby Sambom merupakan momen awal saat ia dibawa oleh Egianus Kogoya.

"Itu kejadian awal, pembakaran dan pergeseran awal yang di-upload ulang Sebby Sambom, itu semua video lama," ujarnya di Mimika, Selasa (14/2/2023) malam.

Fakhiri menegaskan, menyebarnya video dan foto tersebut tidak akan mengubah situasi kasus tersebut.

Proses pencarian Kapten Philip saat ini menjadi hal yang sangat penting, di samping upaya pendekatan melalui tokoh-tokoh masyarakat dan agama.

"Kita berusaha maksimal untuk mengetahui titik dari pada pilot," kata dia.

Baca juga: Titik Terang Keadaan Pilot Susi Air, Polisi Sebut Kapten Philip Masih Hidup

Seperti diberitakan sebelumnya, situasi keamanan di Distrik Paro menjadi tidak kondusif setelah KKB pimpinan Egianus Kogoya mengancam pekerja bangunan yang sedang membangun Puskesmas Paro, pada Sabtu (4/2/2023).

Setelah itu, KKB diyakini membakar pesawat pilatus milik Susi Air di Lapangan Terbang Paro pada Selasa (7/2/2023) pagi.

Keberadaan pilot Philip Mark Merthens pun hingga kini belum diketahuii. Kemudian pada Rabu (8/2/2023), Satgas Ops Damai Cartenz mengevakuasi 15 pekerja bangunan yang sempat diancam Egianus Kogoya, ke Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Akibat situasi tersebut, warga Distrik Paro berbondong-bondong mengamankan diri ke Distrik Kenyam dengan berjalan kaki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral Video 4 Wanita dan Satu Polisi Merokok Sambil Konsumsi Miras, Diduga di Mapolres Sikka

Viral Video 4 Wanita dan Satu Polisi Merokok Sambil Konsumsi Miras, Diduga di Mapolres Sikka

Regional
Pilkada Demak, PPP Bakal Usung 3 Nama, Baru Satu yang Ambil Formulir

Pilkada Demak, PPP Bakal Usung 3 Nama, Baru Satu yang Ambil Formulir

Regional
Selundupkan Benih Lobster Senilai Rp 15,9 Miliar, 2 Pelaku Ditangkap

Selundupkan Benih Lobster Senilai Rp 15,9 Miliar, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Pemprov Jateng Buka Magang Jepang Tanpa Kuota Pendaftar, Ini Perinciannya

Pemprov Jateng Buka Magang Jepang Tanpa Kuota Pendaftar, Ini Perinciannya

Regional
Napi Anak Pembunuh Polisi Ungkap Caranya Kabur dari Lapas

Napi Anak Pembunuh Polisi Ungkap Caranya Kabur dari Lapas

Regional
Bus Rombongan Perangkat Desa Kecelakaan di Tol Tangerang Merak, 8 Luka-luka

Bus Rombongan Perangkat Desa Kecelakaan di Tol Tangerang Merak, 8 Luka-luka

Regional
Siswa Kelas 9 Tewas saat Camping di Bumi Perkemahan Sekipan Karanganyar

Siswa Kelas 9 Tewas saat Camping di Bumi Perkemahan Sekipan Karanganyar

Regional
Lokasi Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Diperluas

Lokasi Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Diperluas

Regional
Etik Suryani dan Agus Santoso Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Bupati Sukoharjo

Etik Suryani dan Agus Santoso Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Bupati Sukoharjo

Regional
Kisah Para Relawan yang Tinggalkan Pekerjaan untuk Bantu Korban Banjir di Sumbar, Sebut Panggilan Hati

Kisah Para Relawan yang Tinggalkan Pekerjaan untuk Bantu Korban Banjir di Sumbar, Sebut Panggilan Hati

Regional
Sempat Alami Keterlambatan di 5 Hari Pertama, Penerbangan Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Mulai Lancar

Sempat Alami Keterlambatan di 5 Hari Pertama, Penerbangan Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Mulai Lancar

Regional
Angkutan Kota Salatiga Terbakar saat Parkir di Depan Ruko

Angkutan Kota Salatiga Terbakar saat Parkir di Depan Ruko

Regional
Hari Jadi Ke-78 Sumsel, Pemprov Serahkan Berbagai Bantuan untuk Panti Asuhan hingga Ponpes 

Hari Jadi Ke-78 Sumsel, Pemprov Serahkan Berbagai Bantuan untuk Panti Asuhan hingga Ponpes 

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
DPC PDI-P Kota Yogyakarta Perpanjang Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

DPC PDI-P Kota Yogyakarta Perpanjang Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com