KOMPAS.com - YK alias Oce (45), seorang pria di Maluku ditangkap polisi usai menghabisi nyawa adik kandungnya sendiri, BK (40).
Pelaku yang merupakan seorang petani di Desa Eti, Kabupaten Seram Bagian Barat ini nekat membacok korban karena sakit hati sempat diancam akan dibunuh.
Akibat aksi brutal pelaku, korban tewas mengenaskan dengan tujuh luka bacok di sekujur tubuh.
Baca juga: Petani di Pulau Seram Habisi Nyawa Adik, Mengaku Sakit Hati karena Diancam
Aksi pembunuhan itu terjadi di depan rumah korban di Desa Eti pada Rabu (8/2/2023) pekan kemarin.
Kepala Satuan Reskrim Polres Seram Bagian Barat Iptu Irwan mengatakan, kasus tersebut berawal saat BK tiba-tiba datang mengamuk di rumah Oce.
Sebelum terjadi pembacokan, korban sempat datang ke rumah pelaku dengan ancaman akan membunuh dan mencabut jantungnya.
“Korban menendang pintu depan rumah dan masuk ke dalam rumah sambil melontarkan kata-kata ancaman ingin membunuh tersangka dan mencabut jantungnya,” kata Irwan saat dihubungi dari Ambon, Senin.
Saat itu, pelaku yang sedang berada di kamar memilih diam dan tidak merespons ancaman tersebut sehingga korban lantas pergi meninggalkan rumah.
Lima menit kemudian, korban datang lagi ke rumah pelaku dengan membawa busur panah. Namun, tak bertemu pelaku sehingga kembali pulang ke rumah.
Setelah kejadian itu sekitar pukul 14.00 WIT, pelaku keluar rumah menuju hutan untuk menyuling sopi hingga petang sekitar pukul 18.30 WIT.
Dalam perjalanan pulang ke rumah, pelaku bertemu dua rekannya yakni Mesak dan Hani.
Lalu mereka bertiga pun meneguk minuman keras jenis sopi.
“Saat mereka menenggak sopi, tersangka mengutarakan niatnya kepada kedua temannya itu bahwa ia mau pulang potong adik laki-lakinya, dan ingin masuk penjara,” ujarnya.
Kemudian, pelaku pulang ke rumah lalu menuju kios untuk beli rokok. Namun karena kios tutup, pelaku kembali menuju rumah.
Ketika itu pelaku melihat korban yang sedang duduk bersama anaknya di sekitar rumah.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.