Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Maluku Perintahkan Sikat Preman dan Pencopet di Pasar Mardika Ambon

Kompas.com - 13/02/2023, 15:39 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Krisiandi

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif memerintahkan anak buahnya untuk membasmi aksi kejahatan yang kerap terjadi di kawasan Pasar Mardika, kota Ambon.

Permintaan Latif tersebut sebagai respons atas keresahan warga dan para pedagang yang kerap menjadi korban pencopetan dan pemalakan oleh para preman di pasar tersebut.

“Pasar Mardika itu pasar rakyat, di mana rakyat kecil mencari rejeki dan tempat masyarakat kecil jual beli untuk peningkatan ekonomi kerakyatan. Sehingga saya minta segala bentuk kejahatan tidak boleh ada di tempat itu,” kata Lotharia Latif kepada wartawan, Senin (13/2/2023).

Baca juga: Kapolda Maluku Jenguk Perwira Polres Tual yang Terkena Panah Saat Mengamankan Bentrok Warga

Kawasan Pasar Mardika sendiri dikenal sangat rawan dengan aksi kejahatan seperti pencopetan dan juga pemalakan yang dilakukan para preman.

Menurut Latif untuk mencegah aksi kejahatan terjadi di kawasanitu ia mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) agar dapat membuat sistem pengamanan yang baik dengan melibatkan Polri, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan petugas pengamanan lainnya.

Ia juga meminta agar pihak berwenang dapat memasang kamera pengintai di beberapa titik yang dianggap rawan di kawasan tersebut.

Itu agar apabila ada aksi kejahatan yang merugikan masyarakat dan para pedagang dapat terpantau.

“Sehingga jangan ada lagi pedagang yang dipalak preman atau masyarakat dicopet lagi,” tegasnya.

Terkait dengan pengamanan di kawasan Pasar Mardika, Latif mengaku telah memerintahkan Kapolresta Ambon bersama tim Resmob agar dapat menangkap para pelaku kejahatan.

Dengan begitu warga dan para pedagang tidak lagi merasa resah setiap kali berada di kawasan itu.

Latif mengakui sejauh ini Polda Maluku telah mengantongi beberapa nama yang terindikasi sebagai pelaku pemalakan dan terlibat dalam jaringan pencopetan di Pasar Mardika.

Baca juga: Beroperasi di Wilayah Tak Sesuai Izin, 2 Kapal Ikan Ditangkap Petugas PSDKP Ambon

“Untuk Kapolresta dan tim Resmob untuk tangkap mereka, ungkap dan kembangkan sampai penadah atau koordinatornya, tidak boleh ada lagi pemalak-pemalak atau copet-copet yang makin membuat masyarakat menderita,” pintanya.

ia berharap adanya partisipasi masyarakat untuk memberikan informasi melalui saluran-saluran pengaduan yang telah dibuka Polda Maluku.

“Tudak perlu sebutkan identitas pelapor, nanti kita yang akan kembangkan info tersebut sesuai aturan yang berlaku,” katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Diduga Jadi Korban Pencabulan 7 Orang Dewasa Sejak Kelas 2 SD, Bocah di Cilacap Putus Sekolah

Diduga Jadi Korban Pencabulan 7 Orang Dewasa Sejak Kelas 2 SD, Bocah di Cilacap Putus Sekolah

Regional
Bakar Lahan Milik Pemerintah untuk Bercocok Tanam, Pria di Kampar Ditangkap

Bakar Lahan Milik Pemerintah untuk Bercocok Tanam, Pria di Kampar Ditangkap

Regional
Warga Batam Jajakan Perempuan di Medsos Rp 4 jutaan

Warga Batam Jajakan Perempuan di Medsos Rp 4 jutaan

Regional
Respons Isu Jokowi Jadi Ketum PDI-P, Bambang Pacul: Kalau Ingin PDI-P Mati Suaranya, 'Declining', Ya Monggo

Respons Isu Jokowi Jadi Ketum PDI-P, Bambang Pacul: Kalau Ingin PDI-P Mati Suaranya, "Declining", Ya Monggo

Regional
ASN di Bangka Tengah Mulai Kenakan Masker Imbas 55 Hektar Lahan Gambut Terbakar

ASN di Bangka Tengah Mulai Kenakan Masker Imbas 55 Hektar Lahan Gambut Terbakar

Regional
Pria di NTT yang Sebar Foto Syur dan Video Mesum Istri Jadi Tersangka

Pria di NTT yang Sebar Foto Syur dan Video Mesum Istri Jadi Tersangka

Regional
Bambang Pacul: PDI-P Terapkan Sistem Tempur Sepak Bola Italia 'Catenaccio'

Bambang Pacul: PDI-P Terapkan Sistem Tempur Sepak Bola Italia "Catenaccio"

Regional
Pemkot Banjarmasin Tetapkan Status Siaga Darurat Kabut Asap

Pemkot Banjarmasin Tetapkan Status Siaga Darurat Kabut Asap

Regional
Keroyok Polisi karena Tak Terima Ditegur, 4 Pemuda di Banjarmasin Ditangkap

Keroyok Polisi karena Tak Terima Ditegur, 4 Pemuda di Banjarmasin Ditangkap

Regional
Wamen LHK Alue Dohong Ambruk Setelah Turun Langsung Tangani Karhutla di Kalsel

Wamen LHK Alue Dohong Ambruk Setelah Turun Langsung Tangani Karhutla di Kalsel

Regional
Jasad Pria Ditemukan di Perairan Tanah Bumbu, Diduga Penumpang Kapal Feri

Jasad Pria Ditemukan di Perairan Tanah Bumbu, Diduga Penumpang Kapal Feri

Regional
Sejarah Pendopo Si Panji Banyumas, Pernah Dipindahkan Tanpa Melewati Sungai Serayu

Sejarah Pendopo Si Panji Banyumas, Pernah Dipindahkan Tanpa Melewati Sungai Serayu

Regional
Kisah Pilu Gadis 15 Tahun di Kendari Disekap dan Dianiaya Selama 24 Hari, Awalnya Ditolong Pelaku dan Ibunya

Kisah Pilu Gadis 15 Tahun di Kendari Disekap dan Dianiaya Selama 24 Hari, Awalnya Ditolong Pelaku dan Ibunya

Regional
Babel Mulai Diselimuti Kabut Asap, Ada Gambut Terbakar dan Kiriman dari Sumsel

Babel Mulai Diselimuti Kabut Asap, Ada Gambut Terbakar dan Kiriman dari Sumsel

Regional
Ragam Hias Papua: Ciri Khas dan Motif

Ragam Hias Papua: Ciri Khas dan Motif

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com