Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kecewa Dugaan Pemalsuan Perkara 8 Oknum Hakim dan 2 Oknum Jaksa di Samarinda Tak Kunjung Diperiksa Polisi

Kompas.com - 12/02/2023, 15:42 WIB
Zakarias Demon Daton,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Dua warga Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), yakni Hanry Sulistio dan Abdul Rahim mengaku kecewa lantaran sudah tiga bulan melapor delapan oknum hakim, dua oknum jaksa dan seorang oknum penyidik polisi ke Polresta Samarinda, namun tak kunjung diproses polisi.

Sejak dilaporkan perihal dugaan pemalsuan perkara oleh dua warga Samarinda pada November tahun lalu, para oknum hakim dan jaksa tak kunjung diperiksa polisi. Rahim dan Hanry menuding polisi tidak serius menangani laporan mereka.

“Kami tentu kecewa karena sejak November 2022 kami laporkan para oknum hakim dan jaksa terkait tindak pidana pemalsuan, tapi polisi tidak segera memeriksa para terlapor. Progres laporan kami jalan di tempat,” ungkap Abdul Rahim kepada Kompas.com, Sabtu (11/2/2022).

Baca juga: Warga Samarinda Laporkan 8 Oknum Hakim dan 2 Jaksa ke Polisi, Ini Kasusnya

Sebelumnya, kedua warga ini menuding delapan oknum hakim, dua oknum jaksa dan seorang oknum penyidik polisi melanggar Pasal 263 KHUP. Karena dituding memalsukan dan menggunaan alat bukti palsu saat menangani beberapa perkara yang bergulir di PN Samarinda.

Atas dasar tuduhan itu, Rahim dan Hanry merasa dirugikan karena menjadi para pihak dalam perkara tersebut. Keduanya lalu melapor polisi.

Laporan dua warga ini teregistrasi di Polresta Samarinda dengan dua nomor laporan polisi yakni STTLP/B/460/XI/2022/Spkt.Reskrim/Polresta Samarinda/Polda Kaltim dan STTLP/A/449/XI/2022/Spkt.Reskrim/Polresta Samarinda/Polda Kaltim tertanggal 7 dan 10 November 2022.

Rahim menuding penyidik polisi tidak serius menangani laporannya serta laporan rekannya Hanry. Hal itu dibuktikan dengan hasil progres penyelidikan yang lamban. Terlebih para oknum hakim dan jaksa tak kunjung diperiksa, meski sudah tiga bulan kasus ini bergulir.

“Kami sebagai pelapor sudah diperiksa. Mengapa para terlapor enggak diperiksa? Ini jadi tanda tanya kami, ada apa dengan penyidik? Kami melihat tidak ada keseriusan polisi dalam memproses kasus ini,” tegas dia.

“Polisi harusnya memberi kepastian hukum atas setiap laporan masyarakat, jangan disepelehkan. Institusi polisi harus membangun kepercayaan publik dengan serius menangani laporan masyarakat,” tambah dia.

Baca juga: Cerita di Balik Sidang Gugatan 2 Oknum Hakim di PN Samarinda Berujung Panas, Penggugat Diusir Hakim

Sejak dilaporan, kata Rahim, para oknum hakim dan jaksa yang masih menjalani tugas seperti biasanya. Padahal, menurutnya, sangat berpotensi merugikan para pencari keadilan seperti yang ia rasakan bersama rekannya Hanry Sulistio.

“Kami ini korban mafia hukum. Kami ingin polisi memberantas mafia hukum. Ini mesti jadi atensi Pak Kapolri menyoroti kinerja anak buahnya di daerah yang lamban memproses laporan masyarakat,” tegas dia.

Tunggu giliran

Kanit Eksus, Satreskrim Polresta Samarinda, Iptu Elnath Gemilang memastikan laporan masyarakat ke delapan oknum hakim, dua oknum jaksa dan oknum penyidik polisi hingga saat ini masih berjalan.

Dia meminta para pelapor bersabar menunggu hasil penyelidikan. Sebab, pemeriksaan butuh waktu, dilakukan secara bergantian antara para pelapor dan terlapor.

Saat ini penyidik masih periksa saksi pelapor. Setelah selesai baru dilanjutkan ke terlapor.

“Sudah beberapa saksi (pelapor) kami periksa. SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan) juga sudah dikirim ke pelapor. Di situ ada daftar-daftar nama saksi yang bakal kami periksa. Tinggal kami jadwalkan waktunya,” kata Elnath saat dikonfirmasi Kompas.com.

Baca juga: Terungkap, 2 Oknum Hakim Konsumsi Narkoba di Pengadilan Negeri Rangkasbitung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com