PONTIANAK, KOMPAS.com – Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Edi Rusdi Kamtono mengeklaim rencana pembangunan Jembatan Garuda tanpa menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) karena menggandeng investor swasta, bakal maeningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Menurut Edi, Jembatan Garuda ini bakal mencerminkan kemajuan Kota Pontianak modern dengan desain yang spektakuler.
Baca juga: Pemkot Pontianak Wacanakan Bangun Jembatan Senilai Rp 1 Triliun Tanpa APBD
"Pada akhirnya, kita harap keberadaan jembatan ini memberikan peningkatan pendapatan asli daerah," kata Edi dalam keterangan tertulis, Jumat (10/2/2023).
Edi mengaku, pembangunan Jembatan Garuda bakal menelan biaya yang tidak sedikit. Maka tidak bisa menggunakan APBD sehingga menggandeng investor lewat kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
“Bangun jembatan butuh dana yang besar, sementara ketersediaan APBD sangat terbatas. Oleh sebab itu kami coba gandeng investor,” ucap Edi.
Edi berharap kehadiran jembatan ini nantinya bisa mengatasi persoalan transportasi dan kemacetan di Kecamatan Pontianak Selatan dan Kecamatan Pontianak Utara.
"Tujuannya untuk akses mobilitas masyarakat dari Pontianak Kota ke Pontianak Utara menjadi lancar,” ungkap Edi.
Edi menyebut, saat ini rencana pembangunan Jembatan Garuda masih dalam proses menunggu persetujuan Kementerian PUPR. Apabila sudah mendapat lampu hijau, dilanjutkan tahapan penyusunan draft perencanaan.
Sebagai informasi, wacana pembangunan Jembatan Garuda diprakarsai PT Kapuas Berkah Illahi yang bekerja sama dengan China State Construction Overseas Development Shanghai.
Jembatan Garuda ini nantinya akan berbayar. Dengan skema tarif yang diusulkan berdasarkan survei, yakni sepeda motor Rp 5.000, mobil Rp 30.000, dan truk trailer Rp 40.000.
Jembatan ini diyakini memangkas waktu tempuh, dari biasanya, dengan menggunakan kapal feri mencapai waktu 1-2 jam, kini hanya 5-15 menit.
Baca juga: Sempat Lumpuh akibat Jembatan Ambruk, Akses Transportasi Darat di Seram Bagian Barat Kembali Normal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.