Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Ariyanto, Montir Terminal di Pemalang: 7 Tahun Menabung demi Wujudkan Istana Kecil bagi Buah Hati

Kompas.com - 07/02/2023, 15:09 WIB
Iqbal Fahmi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BTN rajanya KPR subsidi

Pasar perumahan subsidi di Jawa Tengah terus tumbuh subur seiring dukungan pemerintah mempermudah kelompok MBR dalam mengakses Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi.

Regulasi yang dikeluarkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membuat masyarakat berpenghasilan rendah seperti Ari kian percaya diri untuk melirik unit rumah subsidi.

Buktinya terlihat dari grafik supply demand di situs Sikumbang. Di Kabupaten Banyumas, misalnya, pada 2023, ada 517 unit rumah subsidi yang masih menunggu pembeli.

Baca juga: Perjuangan Samini, Anak Buruh di Banyumas yang Jadi Lulusan Terbaik Unsoed

Di tahun yang sama, kebutuhan masyarakat ‘Kota Mendoan’ akan rumah subsidi mencapai 68 persen dengan tingkat survei lokasi idaman nyaris menyentuh angka 100 persen.

Ketua Real Estate Indonesia (REI) Komisariat Banyumas Raya, Said Muchsin mengatakan, di 2021 tercatat ada 289 akad kredit rumah subsidi di wilayahnya. Sementara pada 2022, angka transaksi turun sedikit menjadi sekitar 241 akad.

Dari total transaksi itu, Said mengungkapkan, lebih dari 90 persen konsumen rumah subsidi di Banyumas Raya memilih akad KPR subsidi di BTN dan BTN Syariah.

“Untuk sektor rumah subsidi di Banyumas Raya saat ini masih dikuasai oleh BTN,” ungkapnya.

Alasan utama BTN menjadi raja pada kelas ini, menurut Said, karena BTN merupakan pemain lama. Pengalaman panjang sebagai ‘bank perumahan’, membuat setiap proses administratif nasabah di BTN terasa lebih sangkil dan mangkus.

“Kalau bank lain sangat ketat proses verifikasinya, sedangkan BTN lebih fleksibel, terutama ketika mengakomodasi nasabah dari pekerja informal,” pungkasnya.

Baca juga: Perjuangan Nelayan Kepri Bertahan 6 Hari di Laut China Selatan Sendirian, Sempat 2 Kali Tenggelam

Dengan KPR semua bisa punya rumah

Hal yang paling banyak ditanyakan masyarakat sebelum memutuskan mengambil KPR subsidi atau FLPP antara lain, berapa batas minimal penghasilan hingga besarnya cicilan setiap bulan?

Branch Manager Bank BTN Kantor Cabang Purwokerto, Ardityas Dwi Atmoko menjelaskan, batas tertinggi harga rumah subsidi di Jawa Tengah adalah Rp 150,5 juta.

Sementara penghasilan calon konsumen penerima KPR FLPP, sesuai Keputusan Menteri PUPR Nomor 242/KPTS/M/2020, yakni maksimal Rp 8 juta per bulan.

Rumah subsidi diperuntukkan khusus bagi masyarakat yang hendak membeli rumah pertama sekaligus belum pernah menerima subsidi bantuan pembiayaan perumahan berupa KPR atau kredit rumah swadaya,” jelasnya.

Atmoko memberi simulasi, down payment (DP) minimal yang wajib disiapkan calon nasabah yakni Rp 1,5 juta. Dengan bantuan uang muka dari pemerintah sebesar Rp 4 juta, maka total plafon KPR FLPP maksimal, yakni Rp 145 juta.

“Jika mengambil tenor atau jangka waktu kredit paling lama 20 tahun, maka jumlah angsuran per bulan yakni Rp 969.598,” terangnya.

Baca juga: Perjuangan Pelajar di Kolaka Timur Bertaruh Nyawa Menyeberangi Sungai demi ke Sekolah

Nilai angsuran tersebut, kata Atmoko, akan tetap sama selama masa tenor. Selain itu, nasabah KPR FLPP juga bebas biaya premi asuransi dan PPn.

“Segmen MBR dapat memanfaatkan pembelian unit rumah pertama menggunakan KPR Subsidi, dan selanjutnya, apabila memungkinkan dapat juga melakukan pembelian untuk unit rumah kedua dan seterusnya menggunakan KPR BTN Platinum,” terangnya.

Tak hanya itu, bagi nasabah BTN yang sudah memiliki unit rumah, dapat pula memanfaatkan produk Kredit Agunan Rumah (KAR) BTN yang bisa digunakan untuk kebutuhan konsumtif seperti renovasi rumah, biaya pendidikan anak, travelling, biaya ibadah haji, beli kendaraan atau keperluan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com