Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Ariyanto, Montir Terminal di Pemalang: 7 Tahun Menabung demi Wujudkan Istana Kecil bagi Buah Hati

Kompas.com - 07/02/2023, 15:09 WIB
Iqbal Fahmi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Ari, seorang kuli serabutan yang awalnya berpenghasilan tak sampai Rp 100.000 per hari, sejak memiliki bengkel, dia bisa membawa pulang tak kurang Rp 3 juta setiap bulan.

“Karena ekonomi mulai stabil, saya dan istri mulai kepikiran nabung buat beli tanah dan bangun rumah suatu saat nanti,” katanya.

Namun, dengan penghasilan yang sekadar pas-pasan itu, mustahil bagi Ari dan keluarga bisa mewujudkan rumah impian dalam jangka waktu dekat.

“Padahal anak-anak selalu ngedrel (merengek) ingin pindah rumah kalau sedang kurang akur sama sepupunya. Tapi saya bingung karena tabungan belum kumpul banyak,” ujarnya.

Di saat Ari berkeluh-kesah dengan sahabat, dia mendapat saran untuk membeli rumah subsidi. Dalihnya, karena rumah subsidi lebih terjangkau sekaligus bisa dicicil dengan fasilitas kredit perbankan.

“Saya dapat info dari teman, katanya di daerah Randudongkal ada perumahan baru, jadi saya datangi kantor pemasarannya, tanya-tanya soal kredit rumah subsidi di sana,” ujarnya.

Baca juga: Perjuangan Mulia Bocah SD Antar Sang Ayah, 10 Hari Sekali Kayuh Becah Ratusan Kilometer ke Rumah Sakit

Gayung bersambut, setelah berkonsultasi dengan pihak pengembang, ternyata Ari masuk kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Oleh karenanya, dia berhak memperoleh Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), berupa suku bunga tetap 5 persen per tahun hingga subsidi uang muka sebesar Rp 4 juta.

“Harganya Rp 150,5 juta dan saya cuma setor uang muka Rp 8 juta waktu akad dengan Bank BTN (Bank Tabungan Negara). Prosesnya cepat, cuma dua bulan sejak pertama booking bisa langsung ditempati rumahnya,” terangnya.

Arkian, di istana mungil berukuran 36 meter persegi itu, Ari baru merasakan kesejatian rumah tangga. Tampuk nahkoda bahtera keluarga, untuk kali pertama, benar-benar ada dalam genggamannya.

Bagi Ari, rumah bukan hanya tempat bernaung dari terik dan rinai. Lebih dari itu, rumah baginya adalah harga diri, tempat dimana hatinya bisa pulang, tempat dimana Ari bisa menjadi dirinya sendiri.

“Alhamdulillah cicilan Rp 1,5 juta setiap bulan lancar. Sebenarnya bisa lebih ringan cicilannya, tapi saya sengaja ambil tenor 10 tahun biar cepat selesai. Ya walaupun kecil tipe 36, tapi rasanya lebih puas karena punya sendiri,” pungkasnya.

Baca juga: Perjuangan Murid SMP di Lampung, Jadi Buruh Batu Bata demi Biaya Study Tour

Ari adalah contoh nyata, betapa pekerja dari sektor informal juga memiliki kesempatan yang sama untuk mewujudkan hunian impian.

Tak hanya Ari, dari data pemasaran perumahan Bumi Randudongkal Permai, rupanya ada 64 penghuni lain yang bermata pencaharian tak jauh berbeda.

Mereka ada yang bekerja sebagai petani, sopir, buruh harian lepas, penjahit, pedagang pasar, pengasong kudapan, hingga kuli bangunan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com