Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria asal Klaten yang Kabur Selama 25 Tahun karena Takut Disunat Sempat Dirawat di RS karena Diabetes

Kompas.com - 03/02/2023, 18:54 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Agus Ahmadi (38), pria asal Dukuh Kauman, Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang kembali pulang setelah 25 tahun pergi sempat dirawat di rumah sakit (RS) selama lima hari.

Agus memiliki riwayat penyakit diabetes militus (DM) sehingga membutuhkan penanganan medis dari rumah sakit.

"Tadi malam sudah kembali ke rumahnya setelah dirawat kira-kira empat sampai lima hari di rumah sakit PKU Muhammadiyah Delanggu. Ada diabetes militus (penyakit gula)," kata Kepala Desa Sidowayah Mujahid Jaryanto kepada Kompas.com di Klaten, Jawa Tengah, Jumat (3/2/2023).

Baca juga: Desa Bantu Buatkan KTP bagi Agus, Pria yang Kabur 25 Tahun karena Takut Disunat, demi Obati Diabetesnya

Mujahid menyampaikan Agus masuk rumah sakit pada Sabtu (28/1/2023). Agus sempat menjalani operasi.

Dia mengatakan operasi berjalan dengan lancar sehingga Agus diperbolehkan kembali ke rumah pada Kamis (2/2/2023). Adapun biaya operasi dan perawatan Agus selama di rumah sakit semuanya ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab).

"Kemarin sempat dioperasi tapi akhirnya juga sudah terkondisikan dengan baik dan sekarang sudah sehat semuanya," ungkap Mujahid.

Mujahid juga menyampaikan bahwa kondisi kejiwaan Agus baik. Menurutnya, Agus tidak mengalami gangguan kejiwaan karena masih dapat mengingat dengan baik.

"Karena apa? Memang sekarang kondisinya sehat ditanya apa-apa mudeng (tahu)," terang Mujahid.

Agus juga tidak lama lagi akan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik. Agus sudah dijadwalkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Klaten untuk melakukan perekaman.

"Untuk KTP ini tinggal rekam saja. Kemarin tidak punya identitas apapun sama sekali sudah di-handle sama Dispendukcapil dan ini merupakan pelayana khusus," kata Mujahid.

Sebelumnya diberitakan, Amini (67) menangis harus menyambut kepulangan anak bungsunya Agus Ahmadi (38) yang pergi meninggalkan rumah lantaran takut disunat.

Agus berkumpul kembali bersama keluarganya di RT 007, RW 003 Dukuh Kauman, Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah setelah 25 tahun pergi tanpa pamit.

Baca juga: 25 Tahun Rawat Agus yang Kabur karena Takut Disunat, Begini Cerita Pedagang Pasar Timbulharjo Bantul

Agus pulang ke rumah dengan diantar sekitar 20 orang. Mereka tak lain adalah orang yang merawat Agus di Pasar Kepek Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Keluarga tidak tahu kalau Agus sejak meninggalkan rumah tersebut, setiap harinya tinggal di Pasar Kepek Timbulhajo Bantul.

Amini menceritakan anaknya mau diajak pulang ke rumah setelah dibujuk oleh orang yang merawat Agus di pasar untuk diajak piknik.

"Kemarin mau diajak piknik. Terus anak saya mau pulang. Kemarin sampai rumah pukul 15.30 WIB," ungkap Amini ditemui di rumahnya, Kamis (26/1/2023).

Baca juga: Agus Kembali Pulang Setelah 25 Tahun Kabur akibat Takut Disunat, Dibujuk dengan Cara Mau Diajak Piknik

Amini tak menyangka Agus akan kembali lagi ke rumah. Karena banyak anggapan bahwa Agus sudah meninggal. Namun, batin Amini mengatakan bahwa anak terakhir dari tiga bersaudara itu masih hidup.

Selama tinggal di Pasar Kepek, Agus selalu menyebut namanya dan kakak tertua Damar.

"Rasanya senang sekali anaknya ketemu (pulang). Sudah 25 tahun tidak ketemu. Yang mencari sampai ke sana kemari. Setiap hari memikirkan terus. Perasaan saya itu anak saya masih (hidup). Banyak warga menganggap sudah tidak ada (meninggal). Batin saya mengatakan anak saya masih hidup," ucap Amini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com