KUPANG, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang balita ditemukan di sebuah ruangan dalam kondisi tengkurap di lantai dengan tangan terikat, beredar di media sosial.
Peristiwa tersebut diduga terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam video berdurasi 2 menit 51 detik itu, tampak sejumlah warga dan aparat Desa Tunoa, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten TTS, mendobrak rumah milik seorang warga.
Baca juga: Kabur Selama 2 Bulan Usai 2 Kali Jambret Ponsel Warga, Pria di NTT Ditangkap Polisi
Mereka kemudian beramai-ramai bergerak menuju salah satu kamar yang berada di ruang tengah sebelah kanan.
Warga lalu menggeser sebuah speaker berukuran besar yang disimpan persis di depan pintu kamar.
Warga beramai-ramai masuk dan melihat sang balita sedang tidur tengkurap dengan posisi tangan terikat di belakang dan kedua kakinya terikat.
Baca juga: BBM di Lembata NTT Langka, Harga Eceran Tembus Rp 25.000 Per Liter
Balita tersebut mengenakan baju berwarna kuning dan celana pendek hijau.
Warga pun bergegas cepat mengangkat balita tersebut dan membuka tali pada tangannya. Terlihat ada luka di bagian kepala dan beberapa tubuh sang balita.
Kepala Desa Tunua Maher Tanu, membenarkan kejadian itu.
"Itu kejadiannya pada 20 Januari 2023 lalu," kata Maher, kepada Kompas.com, Senin (30/1/2023) petang.
Balita tersebut, lanjut Maher, berinisial YN berusia dua tahun.
Maher menjelaskan, YN selama ini tinggal dengan ibu angkatnya berinisial OA. Sedangkan ibu kandung YN yang berinisial ET saat ini sedang merantau di Pulau Kalimantan.
"Anak ini diikat dan ibunya sedang berada di kebun. Saat itu tidak ada orang di rumah," ungkap Maher.
Baca juga: Pria di NTT Tewas Tertimpa Alat Berat di Proyek Pembangunan Jalan Perbatasan RI-Timor Leste
Setelah ditemukan warga, YN lalu dibawa ke rumah salah satu pejabat setempat.
"Anak ini sekarang ada di rumah Sekda (Sekretaris Daerah) Kabupaten TTS," kata dia.
Kepala Kepolisian Resor TTS Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) I Gusti Putu Suka Arsa, mengatakan, pihaknya belum menerima laporan resmi terkait kejadian itu.
Namun, pihaknya akan menindaklanjuti hal itu.
"Kami sudah perintahkan Reskim untuk cek dan lidik," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.