Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM di Lembata NTT Langka, Harga Eceran Tembus Rp 25.000 Per Liter

Kompas.com - 28/01/2023, 19:55 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

LEMBATA, KOMPAS.com - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) masih dirasakan warga Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hampir sepekan terakhir warga kesulitan mendapat BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Tedi (31), salah seorang warga mengungkapkan, akses BBM yang sulit didapat membuat harga BBM eceran melambung tinggi. Bahkan BBM eceran dijual dengan harga Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per liter.

Belum lagi, lanjutnya, dua SPBU di Waijarang dan Balauring yang selama ini melayani warga berhenti beroperasi.

"Hanya satu SPBU yang beoperasi yakni SPBU 01 Lamahora. Sementara dua SPBU lain ditutup, kami tidak tahu alasannya apa," ujar Teddi saat dihubungi, Sabtu (28/1/2023).

Baca juga: Polisi Pastikan Mobil Audi yang Tabrak Mahasiswi Selvi Amelia, Sopirnya Masih Dicari

Tedi mengatakan, hampir setiap hari antrean panjang selalu terjadi di SPBU 01 Lamahora. Hal ini memicu terjadinya kemacetan lalu lintas hingga sore hari.

Ia berharap Pemda Lembata segera mengatasi persoalan BBM di wilayah itu. Salah satunya dengan mengoptimalkan peran tiga SPBU yang selama ini melayani masyarakat.

"Kuota BBM kita sudah bertambah, karena itu Pemda diharapakan bisa melibatkan semua pihak untuk mengatasi persoalan BBM. Apalagi ini bukan masalah baru," pintanya.

Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Lembata El Mandiri mengatakan, dua SPBU ditutup karena masalah internal.

"Ada masalah internal dalam manajemen perusahaan yang mengelola dua SPBU tersebut jadi untuk sementara dua SPBU itu masih ditutup," katanya.

Meski begitu, El melanjutkan bahwa Pemda sedang menyiapkan regulasi dalam proses pelayanan BBM kepada konsumen.

Pihaknya berencana melibatkan pemilik Pom Mini atau atau Pertamini untuk menjual BBM. Sehingga dengan antrean yang yang selama ini terjadi di Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) maupun SPBU akan teratasi.

"Langkah ini juga dalam upaya mengurangi spekulan yang melakukan penimbunan BBM, karena BBM dengan mudah dapat diperoleh di Pom Mini," katanya.

El menyebutkan, sampai saat ini kurang lebih ada 12 pemohon yang sudah mengajukan untuk menjual BBM. Pihaknya sementara mempersiapkan Surat Keputusan (SK).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com